Bulan Ramadhan yang Sulit Bagi Muslim di Ukraina Karena Invasi Rusia

- 6 April 2022, 13:30 WIB
Bulan Ramadhan yang Sulit Bagi Muslim di Ukraina Karena Invasi Rusia
Bulan Ramadhan yang Sulit Bagi Muslim di Ukraina Karena Invasi Rusia /Pixabay/chidioc

Ini tentunya membatasi pergerakan warga pada malam hari, saat para keluarga biasanya berkumpul untuk berbuka puasa.

Tergusur oleh perang, banyak juga yang akhirnya menjauh dari rumah mereka. Mereka pun hanya mengandalkan jaringan dukungan komunitas dan teman-teman.

Kendati demikian, mereka bertekad untuk memanfaatkan periode perayaan pada tahun ini dengan sebaik-baiknya.

"Kita harus siap melakukan yang terbaik untuk mendapatkan pengampunan Tuhan, berdoa untuk keluarga kita, jiwa kita, negara kita Ukraina," kata Mamutova, yang memiliki suami seorang imam masjid.

Sebagai Tatar Krimea, Mamutova telah mengungsi sebelumnya, saat Rusia mencaplok semenanjung selatan Krimea pada 2014 lalu, ia dan keluarganya terpaksa mengungsi ke Zaporizhzhia.

"Saat kami tinggal di Krimea, kami tidak pernah berpikir bahwa kami harus pergi. Komunitas kami dideportasi sebelumnya oleh pemimpin Soviet Joseph Stalin dan kakek nenek serta orang tua saya selalu bermimpi untuk kembali," jelas Mamutova.

Ia pun menyampaikan kisahnya yang berulang kali harus meninggalkan tanah kelahirannya karena ulah Rusia.

"Saat saya berusia 2 tahun, pada 1988, kami kembali (ke Ukraina). Namun kemudian Rusia menduduki Krimea pada 2014 dan kami mengerti bahwa kami tidak dapat melanjutkan kegiatan keagamaan kami, jadi kami pergi kembali. Dan sekarang saya juga telah meninggalkan rumah saya lagi," tegas Mamutov

Pada 1944, lebih dari 191.000 Tatar Krimea dideportasi atas perintah Stalin, sebagian besar ke Uzbekistan modern.

Mamutova mengaku bahwa ia harus mengubah banyak rencananya untuk Ramadhan tahun ini, termasuk terkait tugasnya memberikan pelajaran agama, beberapa kegiatan akan dipindahkan secara online, namun ia menegaskan akan terus berupaya untuk memberi makanan kepada para tunawisma.

Halaman:

Editor: Araf Mukhtar

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x