Network
Pedoman Tangerang - Lebih dari setengah anak-anak kulit hitam di Inggris sekarang tumbuh dalam kemiskinan, informasi ini diterbitkan oleh sebuah analisis baru melalui data resmi.
Dilansir dari The Guardian, Senin, 3 Januari 2021, penelitian yang dilakukan oleh Partai Buruh di Inggris itu menunjukkan anak-anak kulit hitam sekarang lebih dari dua kali sangat mungkin untuk tumbuh miskin dari anak-anak kulit putih.
Selama dekade terakhir jumlah total anak kulit hitam di rumah tangga miskin lebih dari dua kali lipat, meskipun peningkatan itu sebagian dijelaskan oleh ukuran keseluruhan kelompok yang meningkat juga. Proporsi anak kulit hitam yang hidup dalam kemiskinan naik dari 42% pada 2010-11 menjadi 53% pada 2019-20, tahun terakhir di mana data tersedia.
Angka-angka tersebut dirilis ke Guardian oleh Partai Buruh, yang menggambarkannya sebagai bukti “inkompetensi Konservatif dan penyangkalan tentang keberadaan rasisme struktural”.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Acara Stasiun Televisi ANTV 3 Januari 2022
Pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer, telah berkomitmen pada partai untuk meloloskan undang-undang kesetaraan ras baru, jika terpilih, untuk mengatasi rasisme struktural. Rincian lebih lanjut tentang apa yang akan terjadi diharapkan akan disempurnakan pada tahun 2022.
Partai tersebut menghasilkan angka-angkanya dengan merujuk data silang dari laporan Departemen Pekerjaan dan Pensiun tentang rumah tangga di bawah pendapatan rata-rata dengan statistik populasi.
Pada 2019-2020, 4,3 juta anak (didefinisikan sebagai orang di bawah 16 tahun, atau berusia 16 hingga 19 tahun dan dalam pendidikan penuh waktu) hidup dalam rumah tangga dalam kemiskinan. Mereka menyumbang 31% dari 14 juta anak di Inggris.
Tetapi ada variasi yang luas di antara kelompok-kelompok etnis. Penelitian Buruh mencakup sembilan kategori dan dikatakan anak-anak Bangladesh adalah yang termiskin, dengan 61% dari mereka tinggal di rumah tangga miskin.
