Network
Pedoman Tangerang - Program Pangan Dunia (WFP) akan memotong bantuan pangan ke Yaman karena kekurangan dana. Padahal, mereka telah menyatakan akan ada lonjakan kelaparan di negara yang dilanda perang itu dalam beberapa bulan mendatang.
Hampir delapan tahun pertempuran antara pasukan pemerintah yang didukung Saudi dan pemberontak Houthi di Yaman telah menciptakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Dilansir dari Tehran Times, Kamis, 23 Desember 2021, cabang bantuan pangan milik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu telah mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi jatah makanan bagi jutaan orang Yaman mulai bulan depan karena kekurangan dana.
Kebijakan ini bertepatan saat kampanye pengeboman yang dipimpin Saudi mendorong lebih banyak orang kelaparan di negara paling miskin di Timur Tengah itu.
Baca Juga: UNFPA Dorong Perlindungan Anak dan Perempuan di Tengah Konflik Yaman
Kemarin, WFP mengatakan delapan juta orang Yaman akan menerima jatah makanan yang dikurangi mulai Januari. Sementara lima juta lainnya yang berisiko langsung tergelincir ke dalam kondisi kelaparan akan tetap mendapat jatah penuh.
Namun, WFP mengklaim bagi keluarga yang mengalami pengurangan bantuan akan menerima hampir setengah dari jatah minimum harian WFP.
WFP juga memperingatkan bahwa bantuan makanan dan program kekurangan gizi anak juga berisiko dipotong lebih lanjut.
"Setiap kali kita mengurangi jumlah makanan, kita tahu bahwa lebih banyak orang yang sudah lapar dan rawan pangan akan bergabung dengan jutaan orang yang kelaparan," kata Direktur Regional WFP untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Corinne Fleischer.
