Nilai Lira Terus Jatuh, Erdogan: Saya Tidak Akan Berkompromi dengan Masalah Ini

- 30 November 2021, 15:30 WIB
Nilai Lira Terus Jatuh, Erdogan: Saya Tidak Akan Berkompromi dengan Masalah Ini
Nilai Lira Terus Jatuh, Erdogan: Saya Tidak Akan Berkompromi dengan Masalah Ini /Instagram/ rterdogan

Pedoman Tangerang – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa dia tidak akan pernah membela kenaikan suku bunga atau kompromi tentang masalah ini.

Hal ini seperti yang dilaporkan NTV dan lembaga penyiaran lainnya pada hari Senin, dalam pembelaan Erdogan yang terbaru atas penurunan suku bunga baru-baru ini yang telah memicu jatuhnya mata uang Turki, Lira.

NTV juga melaporkan bahwa Erdogan tidak mengubah pandangannya yang tidak ortodoks bahwa suku bunga telah menyebabkan inflasi, menambahkan bahwa dia memperkirakan inflasi akan turun sebelum pemilihan yang dijadwalkan pada tahun 2023.

Baca Juga: Info Lowongan Kerja PT SiCepat Ekspres Indonesia, Buka 2 Bidang dan Penempatan Yogyakarta

Lira melemah sejauh 12,85 terhadap dolar di awal perdagangan dan turun lagi ke 12,77, setelah komentar terbaru dari Erdogan.

“Saya tidak akan pernah membela menaikkan suku bunga, saya tidak sekarang dan tidak akan mempertahankannya… saya tidak akan berkompromi dengan masalah ini,” ujar Erdogan pada wartawan saat dalam penerbangannya kembali dari kunjungan ke Turkmenistan.

Karena hal itu, bank sentral telah memangkas suku bunga sebesar 400 basis poin sejak September menjadi 15% dan secara luas diperkirakan akan dilonggarkan lagi pada bulan Desember.

Baca Juga: Ngerih! Cegah Virus Omicron Masuk, Pemerintah Resmi Putuskan Karantina Jadi Tujuh Hari

Para ekonom mengecam keras kebijakan tersebut karena menunjuk pada inflasi tahunan sekitar 20%.

Dilansir oleh berbagai sumber, Erdogan mengatakan bahwa volatilitas nilai tukar baru-baru ini tidak didasarkan pada fundamental ekonomi dan bahwa Ankara, Ibu Kota Turki siap untuk memberikan dukungan yang diperlukan untuk meningkatkan investasi, yaitu dengan melalui bank-bank negara.

Lira telah jatuh sebanyak 45% terhadap dolar tahun ini - mencapai rekor terendah 13,45 Selasa lalu - dengan sebagian besar kerugian itu terjadi setelah Erdogan meningkatkan pembelaan terhadap kebijakan moneter.***

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah