Bencana Kelaparan Di Depan Mata, Kim Jong Un Perintahkan Rakyat Amankan Tiap Butir Beras

- 7 November 2021, 14:00 WIB
Kim Jong Un un
Kim Jong Un un /pikiran-rakyat.com

Pedoman Tangerang - Korea Utara (Korut) tengah mendapat tantangan hebat beberapa pekan ini. Pasalnya kelaparan hebat mengancam jutaan warga Korea Utara.

Baik badan luar negeri atau pemerintah Korut sendiri sudah mewanti-wanti bahwa ratusan bahkan ribuan rakyat akan meninggal karena kelaparan dan wabah yang masih belum tertangani

Hal ini diperburuk dengan datangnya musim dingin yang biasanya akan membuat beberapa komoditas makanan di Korut menjadi langka.

Baca Juga: Edan! Dua Oknum Jaksa Lakukan Pemerasan, GPHN RI: Tidak berakhlak dan Tak Berhati Nurani

"Persoalan yang terjadi di Korea Utarat, banyak anak menjadi yatim piatu (akibat kelaparan), juga kematian terus menerus dilaporkan," kata pemimpin redaksi Daily NK, Lee Sang Yong, yang memiliki sumber di Korea Utara.

Yang paling dikhawatirkan adalah para tuna wisma dan kaum miskin di Korea Utara sangat rentan menjadi korban akibat kelaparan yang melanda negeri keluarga Kim tersebut.

"Orang-orang kelas bawah di Korea Utara semakin menderita seiring dengan ancaman krisis pangan yang terjadi."  Kata Lee.

Baca Juga: Nahas!! Sudah Dikejar Gerombolan Lebah, Pria Ini Masuk Danau dan Tewas Dimakan Ikan Piranha

Krisis pangan dan kesehatan di Korea Utara membuat pemerintah Korut dan keluarga Kim waspada.

Mereka masih menutup pintu perbatasan, mengisolasi diri, dan berusaha agar rakyat tak terpengaruh oleh badan internasional yang akan menyebabkan kepanikan.

Bahkan, mengirim pesan ke luar negeri kepada keluarga dan teman-teman yang membelot ke Korea Selatan juga berisiko besar.

Siapa pun yang tertangkap memiliki ponsel ilegal dapat dijebloskan ke kamp kerja paksa.

Namun, beberapa orang masih mencoba mengirim surat atau pesan suara melalui teks ke orang yang mereka cintai, juga ke publikasi di Seoul. 

Baca Juga: Visi Misi Jenderal Andika Perkasa Setelah Terpilih Menjadi Panglima TNI

Kim Jong Un Bicara

Pemimpin besar Korea Utara, Kim Jong Un berusaha untuk menenangkan kekhawatiran rakyatnya dengan berjanji akan melakukan langkah-langkah strategis untuk menanggulangi bencana kelaparan.

Kim Jong Un juga membandingkan kondisi saat ini dengan peristiwa "Pawai Sulit" pada dekade 90an sebagai bencana kelaparan terburuk di negeri itu dengan korban jiwa ratusan orang.

Kim Jong Un berkata bahwa kondisi saat ini berbeda sama sekali dengan kondisi masa "Pawai Sulit". Ia berjanji pemerintah akan melakukan langkah strategis seperti mengamankan hasil panen.

Baca Juga: Para Tokoh Indonesia Timur Dorong Anies jadi Presiden di 2024

Kim juga memiliki rencana untuk membuka perbatasan dengan China demi datangnya bantuan makanan dan finansial untuk memperbaiki kondisi di negerinya.

Hasil panen tahun ini menjadi sangat krusial. Sebagian besar pertanian tahun lalu hancur oleh serangkaian topan yang melanda.

Sementara itu, PBB memperkirakan negara itu kekurangan pasokan makanan untuk dua hingga tiga bulan.

Baca Juga: 7 Kampung Tematik Kota Malang Diterjang Banjir Bandang

Demi memastikan panen tahun ini sukses, puluhan ribu orang termasuk tentara dipekerjakan ke ladang untuk membantu mengumpulkan beras dan jagung.

Kim Jong-un juga dikabarkan telah memerintahkan agar setiap butir beras di negara itu harus diamankan dan setiap orang yang memakannya harus membantu memanen.

"Sebuah rencana telah disiapkan untuk menimimalkan kerugian dari proses panen," kata Lee dari Daily NK.

"Sanksi tegas akan diberikan jika terjadi pencurian atau kecurangan. Ini membuat suasana menjadi menakutkan.***

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x