Pedoman Tangerang - Pemerintah Komunis Kuba telah mengeluarkan dekrit baru tentang penggunaan media sosial dan internet, yang menurut para kritikus ditujukan untuk meredam kritik dan kebebasan berpendapat.
Dekrit itu diterbitkan setelah protes anti-pemerintah terbesar melanda pulau yang dikelola oleh Partai Komunis dalam beberapa dekade.
Orang-orang menggunakan media sosial untuk berbagi rekaman demonstrasi dan membangkitkan semangat para pendukung kebebasan.
Baca Juga: Kenali Cowok Softboy dan Ciri-cirinya
Melalui dekrit, pemerintah Kuba membuat tindakan untuk menghukum para penghasut "yang mengubah ketertiban umum" dan melalukan kejahatan
Mereka juga memerintahkan penyedia internet untuk memotong akses kepada oknum provokator dan "penyebar berita palsu yang merusak citra negara".
Untuk diketahui, ribuan orang Kuba turun ke jalan beberapa waktu lalu untuk menunjukkan kemarahannya kepada pemerintah Komunis.
Baca Juga: Banyak Pinjol Ilegal Dikuasai Asing, Fraksi Gerindra Minta Polisi Bertindak Tegas
Protes, yang dimulai di kota kecil San Antonio de los Baños, tampaknya tidak memiliki penyelenggara formal tetapi diselenggarakan melalui forum komunitas online.