Raisi akan dilantik pada hari Kamis mendatang dan memiliki waktu satu minggu untuk mempresentasikan kabinetnya di parlemen untuk mosi percaya.
Ditunjuk oleh Khamenei untuk menjalankan peradilan pada tahun 2019, Raisi ditempatkan di bawah sanksi AS beberapa bulan kemudian atas peran yang diduga dimainkannya dalam eksekusi ribuan tahanan politik pada tahun 1988. Iran tidak pernah mengakui pembunuhan tersebut.
Sejak pemilihannya, untuk pertama kalinya Raisi secara terbuka membahas tuduhan tersebut, dengan mengatakan sanksi AS dijatuhkan untuk dirinya karena melakukan pekerjaannya sebagai hakim.
Para pembangkang khawatir kepresidenannya bisa mengantarkan lebih banyak represi di negeri Mullah tersebut.***