Network
Pedoman Tangerang - Pemakaian Ivermectin sebagai terapi pasien COVID-19 terjadi tidak hanya di Indonesia tetapi juga terjadi di Malaysia.
Namun, hingga kini Malaysia belum memasukkan Ivermectin dalam 'obat' terapi COVID-19. Alasannya, uji klinisnya yang belum selesai.
Kementerian Kesehatan Malaysia pada tanggal 5 Juni lalu, telah mengumumkan uji Ivermectin dimulai dan dilakukan di 12 rumah sakit kementerian setempat.
Riset tersebut juga sudah mendapat lampu hijau komite penelitian dan etika medis kementerian terkait pada tanggall 25 Mei bulan lalu, pasien pertama menerima Ivermectin di akhir Mei.
Malaysia berharap hasil riset dapat selesai pada bulan September mendatang.
Padahal, di masyarakat desakan penggunaan Ivermectin untuk segera disetujui sebagai 'obat' COVID-19 terus meningkat.
Koalisi kelompok medis dan para konsumen yang tergabung dalam aliansi Malaysia pengendalian COVID-19 (MAECC).
Mengeluarkan pernyataan, mendesak pemerintah agar memasukkan Ivermectin dalam daftar obat yang digunakan untuk pasien corona.***
