Challenge Jump Off The Boat Di Tiktok Bikin 4 Orang Tewas

16 Juli 2023, 09:00 WIB
<iframe data-class=

Pedoman Tangerang - Mereka diketahui nekat melompat dari belakang perahu atau kapal yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi.

Ada yang melompat dengan posisi membelakangi perairan, sementara yang lain bahkan melakukan backflip. Tragisnya, Keempat korban tersebut mengalami patah leher dan meninggal seketika.

Kapten Jim Dennis dari Pasukan Penyelamat Childersburg di Alabama menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya kasus kecelakaan yang sebenarnya bisa dihindari.

Baca Juga: Elon Musk Digugat Mantan Karyawan Twitter 7,48 Triliun

Selama enam bulan terakhir, tercatat empat kasus tenggelam terkait Tik Tok challenge ini. Menurutnya, mereka melakukan tindakan bodoh semata-mata untuk mendapatkan perhatian dan menciptakan konten di media sosial.

Selain “jump off the boat” challenge, ada pula tantangan lainnya yang memakan korban. Seperti “scarf game” yang mengikatkan kain di lehernya dengan tujuan membatasi aliran oksigen hingga pingsan.

Tindakan semacam ini dapat menyebabkan kekurangan oksigen ke otak, yang berpotensi menyebabkan kejang, cedera serius, bahkan berujung pada kematian. Kasus lain yang mencemaskan adalah “Benadryl challenge” di mana dua remaja meninggal setelah menelan beberapa tablet antihistamin untuk halusinasi.

Baca Juga: Pemerintah Australia Akan Musnahkan Kucing Liar Menggunakan Racun

WPDE-TV melaporkan bahwa insiden terbaru terjadi pada bulan Mei, lagi-lagi melibatkan seorang pria paruh baya.Dua lainnya yang meninggal saat melakukan tantangan TikTok juga laki-laki, lapornya.

Namun dalam pernyataan terbarunya, Divisi Patroli Laut dari Badan Penegakan Hukum Alabama (Alabama Law Enforcement Agency’s (ALEA) Marine Patrol Division),bahwa ALEA tidak menemukan adanya bukti yang menunjukkan bahwa tragedi ini berkaitan/berhubungan dengan TikTok.

“Pada hari Senin, 3 Juli lalu, berita mengenai peringatan responden pertama terhadap tren berperahu (boating trend) yang mematikan di TikTok setelah adanya kasus tenggelam baru-baru ini dibagikan di Alabama. Namun, perlu diperhatikan bahwa informasi yang dirilis ke para media itu tidak benar adanya. Divisi Patroli Laut Badan Penegakan Hukum Alabama (ALEA) tidak memiliki catatan kematian terkait perahu atau kelautan di Alabama yang dapat dikaitkan langsung dengan TikTok atau tren di TikTok. Satu orang terluka parah setelah melompat dari kapal yang sedang melaju pada tahun 2020, dan kematian terkait laut serupa juga terjadi pada tahun 2021. Namun, kedua kematian tersebut tidak dapat dikaitkan dengan TikTok,” ungkap Pernyataan dari Badan Penegakan Hukum Alabama dalam pernyataannya yang diterima dari TikTok Indonesia.

Baca Juga: Pemerintah Italia Tawarkan Colosseum Jadi Tempat Adu Jotos Elon Musk Vs Mark Zuckerberg

“Pernyataan saya ditarik ke luar konteks,” kata Dennis tentang berita yang ada, yang bahkan menjadi topik diskusi pada hari Senin di Today Show.

“Apabila ada data yang mendukung klaim tersebut (tentang kematian akibat melompat dari perahu di Alabama), saya tidak memilikinya. Saya tidak dapat mengatakan bahwa melompat dari perahu merupakan alasan kematian mereka,” tambah Denis.

“Ini merupakan opini semata.”

Pada bulan Mei, seorang gadis berusia 16 tahun di Prancis meninggal saat mencoba “scarf game” yang viral – variasi dari “blackout challenge” TikTok yang telah merenggut beberapa nyawa.

Tantangan ini melibatkan pengikatan kain di leher untuk mencekik diri sendiri sampai pingsan karena dugaan pengaruh internet.

Sayangnya, seperti “blackout challenge”, eksploitasi ini dapat membatasi aliran oksigen ke otak, menyebabkan kejang, cedera serius, dan bahkan kematian. Dua remaja, sementara itu, meninggal setelah berpartisipasi dalam “tantangan Benadryl”.

Ia melihat orang-orang, biasanya anak-anak, menelan beberapa tablet antihistamin untuk menimbulkan halusinasi sebelum memposting video pengalaman mereka itu.***

Editor: Abdul Majid

Tags

Terkini

Terpopuler