Pedoman Tangerang – Semua orang pasti tau tentang Arab Saudi, negara tersebut memiliki tradisi yang kental dengan ajaran islam.
Namun baru-baru ini media sosial dikejutkan dengan pelaksanaan pesta Halloween yang dilakukan warga Arab Saudi, bahkan acara tersebut disponsori oleh pemerintah setempat.
Berita tentang Arab Saudi merayakan pesta Halloween menjadi viral di media sosial.
Perayaan Halloween digelar di Riyadh, Boulevard disana diubah menjadi tempat pesta kostum selama acara “Akhir Pekan Menakutkan”.
Pengunjung berdandan dan diberikan akses masuk gratis ke Boulevard dengan syarat mereka mengenakan kostum menakutkan.
Tujuan utama dari acara ini hanya satu yakni menciptakan kesenangan bagi masyarakat Arab Saudi yang ikut berpesta Halloween.
Warga Arab Saudi telah menyelenggarakan sebuah acara untuk merayakan festival Halloween yang pernah dilarang di kerajaan tersebut.
Ini menjadi langkah bersejarah untuk negara tempat lahir Islam yang ingin menerapkan reformasi sosial yang dimaksudkan untuk memodernisasi negara di bawah penguasa de-facto, Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).
Dijuluki “Akhir Pekan Menakutkan” yang berlangsung pada hari Kamis dan Jumat di Riyadh Boulevard, orang-orang yang bersuka ria mengenakan kostum menakutkan dan pakaian mewah serta berpose untuk gambar yang telah dibagikan secara luas di media sosial.
Acara ini diadakan sebagai bagian dari Riyadh Season yang sedang berlangsung di ibu kota Saudi.
Namun, perayaan semacam ini di kerajaan yang telah lama digambarkan sebagai “ultra konservatif”, telah menuai kritik dari beberapa warga Muslim pengguna media sosial karena mengizinkan festival non-Muslim yang pernah dilarang.
“Kami merayakannya hanya untuk bersenang-senang dan tidak ada yang lain. Kami tidak percaya pada apa pun,” lanjut dia, yang mengambil bagian dalam perayaan Halloween untuk pertama kalinya, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Senin 31 Oktober 2022.
Perlu diketahui bahwa Halloween adalah suatu perayaan yang dapat dijumpai di sejumlah negara pada tanggal 31 Oktober, yaitu malam Hari Raya Semua Orang Kudus di Kekristenan Barat.
Perayaan tersebut mengawali peringatan trihari Masa Para Kudus suatu periode dalam tahun liturgi yang didedikasikan untuk mengenang orang yang telah meninggal dunia, termasuk para kudus atau santo/santa (saints, hallows), martir, dan semua arwah umat beriman.***