Pedoman Tangerang - Mahasiswa Perlu lulusan Harvard University, Rodrigo Ventocilla Ventosilla (32) tewas secara tiba-tiba setelah ditangkap oleh pihak kepolisian Bali terkait dugaan narkoba.
Rodrigo meninggal ketika dilarikan ke rumah sakit di Denpasar, Bali.
Kematian aktivis transgender secara mendadak ini memunculkan spekulasi adanya penyiksaan.
Dikutip dari Antara, Kematian Rodrigo awalnya dimulai dari gejala sakit perut yang tiba-tiba dialaminya.
Namun tudingan adanya penyiksaan terhadap mahasiswa asal Peru tersebut, dibantah keras oleh Polda Bali.
Baca Juga: Gedung Markas Polda Sumut Kebakaran, Ada Apa?
"Bapak Kapolda menyampaikan ketidakbenaran itu," kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto pada Kamis, 25 Agustus 2022.
Stefanus mengatakan, penyebab kematian Rodrigo adalah komplikasi kegagalan fungsi tubuh hingga berdampak pada gangguan fungsi ginjal, hati, dan sistem fungsi saraf pada otak pasien.
Media asing, The Harvard Crimson, melaporkan bahwa Rodrigo telah melakukan perjalanan ke Bali untuk berbulan madu dengan pasangannya sebelum ia ditahan oleh pihak kepolisian.