Network
Pedoman Tangerang – Karena dipicu masalah utang piutang dengan sebuah koperasi ilegal, dua ormas di Bekasi saling serang pada Rabu, 9 Juni 2021.
Kejadian tawuran yang membuat masyarakat Bekasi resah diawali dengan kasus utang piutang seorang perempuan berinisial I memiliki hutang dengan sebuah koperasi yang dikelola oleh salah satu angota Pemuda Batak Bersatu (PBB) sebesar Rp3,5 Juta.
Karena pembayaran hutang agak tersendat sedangkan pihak koperasi terus menuntut dan memberikan bunga yang tinggi, akhirnya I yang terdesak hutang kemudian meminta bantuan dengan ormas Gerakan Masyarakat Peduli Akidah (GEMPA).
Baca Juga: Cara Buka Rekening BRI Online Tanpa Keluar Rumah, Bisa Terima Uang Lewat HP
Pihak Gempa berani menolong I karena koperasi tersebut ternyata adalah praktik rentenir terselubung. Praktik rentenir berkedok koperasi yang dijaga oleh ormas PBB ini diakui juga oleh Wakapolres Bekasi Kota, AKBP Alfian Nurizzal.
“Bermula dari masalah utang piutang, saudara I ke koperasi perorangan yang dikelola Pemuda Batak Bersatu (PBB). Kalau dari hasil penyelidikan kita, koperasi tersebut ternyata adalah koperasi gelap semacam rentenir,” kata AKBP Alfian Nurizzal.
“Kitakan tahu koperasi ini kan sifatnya untuk mensejahterakan anggotanya, sementara simpan pinjam itu internal tapi dengan sistem perbankan jelas engga boleh menggunakan bunga, “ jelasnya.
Baca Juga: DPR Minta Rencana Pajak Sembako Ditinjau Ulang
Perihal utang piutang tersebut, akhirnya memunculkan perseteruan antara kedua ormas yang berdomisili di Bekasi Timur tersebut.
