Network
Setelah empat minggu, subjek diberi 46 gram anggur bubuk lagi setiap hari selama empat minggu, sambil melanjutkan diet yang sama.
Sampel feses dan urin kemudian diambil untuk memungkinkan para peneliti menilai keragaman mikroba dalam usus peserta.
Apa yang mereka temukan adalah peningkatan Akkermansia, bakteri yang terkenal karena efek menguntungkannya pada metabolisme glukosa dan lipid.
Selain itu, mereka menemukan peningkatan integritas lapisan usus bersama dengan penurunan kolesterol darah yang nyata, dengan tingkat kolesterol total turun 6,1 persen dan kolesterol LDL sebesar 5,9 persen.
Kadar asam empedu, yang berperan dalam metabolisme kolesterol, turun 40,9 persen.
Meskipun penelitian ini berukuran kecil, temuan ini dikatakan sangat berguna dalam pencegahan penyakit kardiovaskular.
Dengan sekitar 17 juta orang per tahun di Inggris saja yang didiagnosis dengan kolesterol dan hipertensi, informasi tersebut dapat memberikan alternatif yang lebih baik dan lebih efektif untuk perawatan obat saat ini.
Masih belum jelas apakah jenis buah dan sayuran lain memiliki efek yang sama dengan peneliti yang tidak melakukan ulangan penelitian dengan makanan lain.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, jelas bahwa diet tinggi sayuran segar diketahui memiliki efek menguntungkan.
Bagi banyak orang, berita bahwa anggur adalah makanan anti-inflamasi yang menurunkan kadar kolesterol 'jahat' dalam beberapa minggu akan disambut secara luas sebagai pengganti statin, yang sering datang dengan efek samping.***
