Rupiah Di Angka 16300, Ini Langkah Gubernur BI Cek Disini Sob

- 21 Juni 2024, 17:00 WIB
Deputi Gubernur BI, Doni P Joewono.
Deputi Gubernur BI, Doni P Joewono. /BI

Pedoman Tangerang - Langkah Gubernur Bank Indonesia Untuk Menekan Dan Menurunkan Laju Nilai Mata Uang Rupiah Terhadap Dollar Amerika. menemui titik terang.

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga acuan, BI Rate, yang tetap berada pada level 6,25 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juni 2024. Keputusan ini diambil meskipun nilai tukar rupiah sedang menghadapi tekanan dari dolar AS.

Perry Warjiyo, Gubernur BI, menyatakan bahwa keputusan untuk mempertahankan suku bunga acuan sesuai dengan komitmen bank sentral dalam mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. Suku bunga acuan saat ini dianggap sudah cukup untuk mengontrol tingkat inflasi.

Baca Juga: Prediksi EURO Group D Belanda vs Prancis : Preview H2H Susunan Pemain

Dalam konferensi pers setelah RDG Juni di Gedung BI Jakarta pada Kamis (20/6/2024), dia menjelaskan bahwa keputusan ini sejalan dengan kebijakan moneter yang pro-stabilitas, sebagai langkah preventif dan proaktif untuk menjaga inflasi tetap terkendali."

Baca Juga: Siapa Sosok 15 Anggota Polisi Polrestabes Medan Buron? Inilah Komplotan yang Terlibat Sindikat Perampokan

"Perry juga mengungkapkan bahwa BI telah memperkuat operasi moneternya untuk menstabilkan nilai tukar rupiah yang sedang tertekan.

Langkah ini mencakup dua strategi utama: pertama, dengan memperkuat struktur suku bunga di pasar uang rupiah untuk meningkatkan daya tarik imbal hasil dan aliran masuk portofolio asing ke aset keuangan domestik.

Baca Juga: Ajib Banget! Ini Loh 7 MTS Terbaik di Bandung, Rekomendasi PPDB Buat Kamu yang Baru Lulus SD

Baca Juga: Prediksi Piala Eropa Slovakia vs Ukraina Hair Ini: Susunan Pemain, H2H dan Skor Akhir di sini

Kedua, dengan mengoptimalkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) untuk menarik aliran modal asing."

Perry juga menyampaikan bahwa bank sentral akan meningkatkan upaya stabilisasi nilai tukar Rupiah dengan melakukan intervensi di pasar valuta asing, termasuk transaksi spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), dan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

Baca Juga: Link NONTON Film Ipar Adalah Maut, Full HD 1080p bukan di dutafilm atau indoxxi, GRATIS Legal

"Selain itu, BI akan memperkuat strategi melalui transaksi term-repo SBN dan swap valuta asing yang kompetitif untuk menjaga likuiditas perbankan," tambah Perry.

BI juga memperkenalkan kebijakan makroprudensial baru, yaitu Rasio Pendanaan Luar Negeri Bank (PRLN), untuk meningkatkan daya tarik modal asing. Kebijakan ini dijadwalkan akan diberlakukan mulai tanggal 1 Agustus mendatang.

Bank Indonesia juga telah memperkuat kerja sama internasional dalam bidang keuangan, terutama dalam konektivitas sistem pembayaran dan transaksi menggunakan mata uang lokal sebagai upaya terakhir untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.

Melalui langkah ini, BI berupaya mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.

Perry menegaskan bahwa dengan mempertimbangkan faktor fundamental seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan neraca transaksi berjalan Indonesia, prospek nilai tukar rupiah diperkirakan akan menguat.

Namun, adanya sentimen baik dari dalam maupun luar negeri telah menjadi pemicu depresiasi rupiah belakangan ini.

Untuk Mendapatkan Informasi Lainnya Dari Pedoman Tangerang kamu bisa Klik Dibawah ini.***

Editor: Abdul Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah