Arus PHK Makin Gencar, Danang: Kebijakan Permendag No 8 Injeksi Mati Industri Tekstil!

- 12 Juni 2024, 15:00 WIB
Danang Girindrawardana kritik kebijakan pemerintah Permendag no 8
Danang Girindrawardana kritik kebijakan pemerintah Permendag no 8 /

 

Pedoman Tangerang - Maraknya Pemutusan hubungan kerja atau PHK di pabrik sepatu dan pakaian diketahui merupakan imbas dari kelesuan industri tekstil dan garmen di tanah air.

Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) mencatat, setidaknya ada 13.800 orang pekerja pabrik Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) yang jadi korban PHK sejak awal tahun 2024.

Fenomena PHK massal dan kelesuan industri tekstil dan garmen dalam negeri ditanggapi oleh Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Danang Girindrawardana.

Danang mengatakan bahwa pemerintah harusnya bisa mengevaluasi penyebab kelesuan dunia usaha akhir-akhir ini yang mengakibatkan surutnya ekonomi nasional termasuk kelesuan industri tekstil dan garmen.

Baca Juga: Wow Top Banget! Inilah 5 SD Terbaik di Kota Serang, Rekomendasi PPDB 2024 Bagi Para Siswa dan Siswi

"Memang benar penurunan permintaan produk tekstil dan produk tekstil (TPT) juga terjadi di Bangladesh dan Vietnam. Tetapi kalau market ekspor  terdisrupsi karena masalah-masalah International trade, maka perbaikan ke dalamlah yang harus kita lakukan," kata Danang Girindrawardana pada Selasa, 12 Juni 2024.

"Jadi (evaluasi) masalah-masalah policy domestik yang utama, bukan terpaku diam karena masalah-masalah yang terkait dengan persaingan internasional. tapi di dalam negeri yang harus dibenahi kebijakannya," sambungnya.

Ia mengatakan PHK industri tersebut imbas dari tutupnya pabrik selain karena  turunya permintaan pasar ekspor juga ada  serbuan produk impor hingga kebijakan yang tidak berpihak ke industri lokal. 

Permendag 8/2024 disebut Danang sebagai 'injeksi mati' bagi industri tekstil karena membuka keran impor produk tekstil yang tidak dibutuhkan karena sudah diproduksi oleh produsen lokal.

Halaman:

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah