Pedoman Tangerang - Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI Anis Byarwati mewanti-wanti pemerintah soal pembengkakan utang yang semakin bertambah di tengah pandemi.
Ia mengingatkan pemerintah untuk melihat skala prioritas dalam penggunaan utang luar negeri (ULN).
Menurutnya, pemerintah perlu berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk memantau perkembangan dan memastikan ULN tetap sehat.
"Sangat penting untuk memegang komitmen kehati-hatian tingkat tinggi dalam mengelola ULN," kata Anis dalam keterangannya Ahad, 19 September 2021.
Baca Juga: Dendam Ditagih Utang 900 Juta, Pria Bekasi Nekat Keroyok satu Keluarga
Utang Indonesia dikabarkan terus merangkak naik. Hal ini berdasarkan laporan Bank Indonesia yang menyebutkan bahwa posisi ULN Indonesia sampai dengan akhir Juli 2021 sebesar 415,7 miliar dollar AS atau setara Rp 5.994,51 triliun.
Utang Indonesia ini tumbuh 1,7% (yoy). Anis meminta pemerintah mempertahankan skala prioritas utang dan akuntabilitas pengelolaan keuangan.
"Jangan mudah mengambil jalan pintas dengan menambah utang baru. Artinya optimalkan pengelolaan utang yang sudah ada," kata dia.
Baca Juga: IMF Kasih Dana Bantuan ke Indonesia, BI: Itu Bukan Utang