Utang Tinggi & Silpa Ratusan Triliun dalam Realisasi APBN 2020, DPR: Pemerintah Sembrono Kelola Anggaran

- 6 September 2021, 21:00 WIB
Utang Tinggi & Silpa Ratusan Triliun dalam Realisasi APBN 2020, DPR: Pemerintah Sembrono Kelola Anggaran
Utang Tinggi & Silpa Ratusan Triliun dalam Realisasi APBN 2020, DPR: Pemerintah Sembrono Kelola Anggaran /Foto: Antara

Pedoman Tangerang - Panitia Kerja Perumus Kesimpulan DPR RI mengumumkan bahwa realisasi belanja negara tahun anggaran 2020 mencapai 94,6 persen dari rencana yang ada.

Dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR RI bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Senin, 6 September 2021, disebutkan terjadi defisit anggaran Rp947,7 triliun serta terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) sebanyak Rp 245,59 triliun dalam Realisasi APBN 2020.

Menanggapi hal itu, Anggota Banggar DPR RI, Sukamta, menilai pemerintah telah sembrono dalam mengelola anggaran selama pandemi. Hal itu terlihat dari melambungnya utang di satu sisi, sementara Silpa makin besar di sisi lain.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Pemerintah Kembali Perpanjangan PPKM Jawa - Bali Hingga 13 September 2021

"Hingga Juli 2021, utang Indonesia tercatat mencapai Rp6.750 triliun dengan rasio 40,51 persen dari PDB. Pemerintah beralasan menambah utang karena pandemi, namun kinerja penanganan pandemi sering kedodoran," kata Sukamta kepada Pedoman Tangerang–jaringan Pikiran Rakyat–Senin, 6 September 2021.

Sukamta juga menyoroti makin tingginya angka pengangguran dan kemiskinan. Menurut dia, seharusnya belanja pemerintah diarahkan untuk meningkatkan hal-hal yang sifatnya produktif.

Data BPS menyebutkan pengangguran pada usia muda di bulan Februari 2021 alami peningkatan dibanding tahun sebelumnya, usia 20-24 tahun mencapai 17,6%, usia 25-29 tahun sebesar 4,9%, sementara kemiskinan esktrem meningkat jadi 4%.

Baca Juga: Pidato RUU APBN, Jokowi Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2022 di Kisaran 5 hingga 5,5 Persen

"Banyaknya usia muda yang menganggur ini harus jadi perhatian ekstra pemerintah. Daripada membuka akses ribuan tenaga kerja asing (TKA), lebih baik perbesar belanja untuk meningkatan kualitas SDM Indonesia supaya bisa mengisi kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor," kata Sukamta

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x