Pedoman Tangerang - Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan Anis Byarwati menyatakan pemulihan ekonomi nasional masih terbilang lambat dan belum berada pada kondisi yang diharapkan.
Pernyataan itu menyusul pemaparan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan APBN Semester I Tahun 2021 dalam Rapat Kerja Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Senin 12 Juli 2021 lalu.
Menurut Anis, realisasi pertumbuhan ekonomi nasional semester I tahun 2021 berada pada kisaran 3,1-3,3 persen.
"Masih jauh di bawah target APBN 2021 sebesar 5 persen. Pertumbuhan ekonomi nasional juga berada di bawah prediksi pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 5,7 persen, Asean sendiri sebesar 5,1 persen," kata Anis dalam keterangannya, Rabu, 14 Juli 2021.
Baca Juga: PPKM Darurat, Kemenkeu Tegaskan APBN Fleksibel Guna Percepat Akselerasi Penanganan COVID-19
Ia melanjutkan, kondisi tersebut menunjukkan pemulihan ekonomi Indonesia lebih lambat dibandingkan ekonomi dunia, bahkan Asean sekalipun.
Wakil Ketua BAKN DPR RI ini meminta pemerintah harus mengoptimalkan program PEN yang lebih tepat sasaran agar mampu mendorong daya beli dan konsumsi masyarakat.
"Begitu juga dengan belanja, belanja produktif harus diperkuat untuk mendorong efektifitas dan efisiensi belanja kementerian dan lembaga. APBN belum efektif mendorong pemulihan ekonomi” katanya.
Rendahnya inflasi, kata Anis, menandakan bahwa roda perekonomian belum sepenuhnya pulih.