Kebocoran Data eHAC Jadi Ancaman Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Digital

- 1 September 2021, 13:35 WIB
Kebocoran Data eHAC Jadi Ancaman Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Digital
Kebocoran Data eHAC Jadi Ancaman Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Digital /Foto: Instagram @berpenco

Pedoman Tangerang - Kasus kebocoran data kembali terjadi. Setelah Juli 2021 lalu terjadi kebocoran data 297 juta orang milik BPJS Kesehatan, diduga terjadi kebocoran data publik yang terekam dalam aplikasi Electronic Health Alert Card (eHAC) Kementerian Kesehatan.

Anggota Komisi Ekonomi (Komisi VI) DPR RI, Amin Ak mengatakan pencurian data yang berulang seperti itu mengancam masa depan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

“Lemahnya keamanan data di Indonesia sangat merugikan konsumen dan mengancam masa depan perdagangan digital di Indonesia,” kata Amin di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu, 1 September 2021.

Hasil survey We Are Social pada April 2021 menyebutkan, persentase penggunaan e-commerce Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia.

Baca Juga: Gawat! 1,3 Juta Data Pengguna Aplikasi eHAC Kemenkes Diduga Bocor, Apa Saja di Dalamnya?

Sebanyak 88,1% pengguna internet di Indonesia memakai layanan e-commerce untuk membeli produk tertentu dalam beberapa bulan terakhir.

Amin menyayangkan lambannya pemerintah dalam mengambil langkah signifikan untuk menjamin data kependudukan.

Dalam kasus kebocoran data eHAC, BPJS Kesehatan, maupun kebocoran data sebelumnya, terungkap penyebab mudahnya pencurian data akibat kelalaian developer/vendor maupun lembaga atau perusahaan sebagai wali data yang terlibat dalam layanan aplikasi tersebut.

Merujuk pada penjelasan Noam Rotem dan Ran Locar peneliti situs peneliti siber, VPN Mentor, terungkap bahwa eHAC tidak memiliki protokol keamanan data yang andal.

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah