Penanganan Pandemi Masih Lamban, DPR: Kita Terjebak Sebagai Middle Income Country

- 10 Juli 2021, 23:00 WIB
Wakil Ketua BAKN DPR RI, Anis Byarwati.
Wakil Ketua BAKN DPR RI, Anis Byarwati. /Dok. DPR RI/

Pedoman Tangerang - Anggota Komisi Keuangan DPR RI, Anis Byarwati, mengatakan lambannya penanganan Covid-19 di Indonesia semakin menambah runyam kondisi ekonomi di Indonesia.

Akibat hal ini pula, Bank Dunia beberapa waktu lalu menurunkan Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah ke bawah (lower middle income country) dari sebelumnya negara berpendapatan menengah atas (upper middle income country).

"Melihat eskalasi kasus positif yang hampir mencapai angka 40 ribu kasus perhari, pemerintah jangan lamban. Ini mendesak, harus segera membuat RS darurat, baik di gedung-gedung milik pemerintah atau stadion olahraga," ujar Anis dalam keterangan tertulis, Sabtu, 10 Juli 2021.

Baca Juga: Anis: Indonesia Butuh Penguatan Sistem Manajemen Kedaruratan Penanganan Covid-19

Anis mengatakan, angka vaksinasi di Indonesia masih sangat rendah, yakni baru mencapai 4,7 persen dari total penduduk Indonesia yang 270 juta jiwa. Ia juga menyebut lemahnya leadership pemerintah serta kurang terintergrasinya setiap kebijakan antar pusat dan daerah.

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR ini menjelaskan efektifitas vaksin untuk tenaga kesehatan juga perlu ditingkatkan, dengan memberikan vaksin yang miliki efikasi (kemanjuran) yang tinggi yang jauh diatas Sinovac, "Dengan catatan, vaksin ini diprioritaskan untuk tenaga medis agar penanganan Covid-19 menjadi efektif," kata Anis.

Anis menilai prioritas saat ini adalah menyelamatkan nyawa rakyat Indonesia. Pemerintah, kata dia, perlu mengatasi segera kelangkaan oksigen, tempat tidur, dan obat-obatan juga banyaknya tenaga kesehatan yang kelelahan. Tanpa memperbaiki hulu, mustahil penanganan pandemi di hilir dapat berhasil baik.

Baca Juga: Ananta Wahana Pastikan DPR Terus Dorong BUMN Bantu Pulihkan Ekonomi Rakyat

Anis mengungkapkan PPKM mikro darurat akan berdampak pada ekonomi kuartal III 2021, mengingat ruang gerak publik semakin terbatas.

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah