Pemerintah Perlu Tingkatkan Keandalan Listrik untuk Siaga Covid

- 8 Juli 2021, 10:33 WIB
Ilustrasi: Pekerja melakukan perawatan dan perbaikan kabel Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) di kawasan Penjaringan, Jakarta, Rabu, 3 Juli 2019.
Ilustrasi: Pekerja melakukan perawatan dan perbaikan kabel Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) di kawasan Penjaringan, Jakarta, Rabu, 3 Juli 2019. /Foto: Antara.

Mengingat kebutuhan gas oksigen yang meningkat, kapasitas produksi ini akan dimaksimalkan sehingga menghasilkan tambahan sekitar 225 juta ton per tahun. Belum lagi adanya rencana pengembangan pabrik baru produsen gas okisgen.

"Karena itu keandalan listrik PLN untuk menunjang produktivitas industri gas oksigen tersebut menjadi mutlak di tengah kasus kelangkaan gas oksigen akhir-akhir ini," kata Mulyanto

Sebenarnya, lanjut Mulyanto, dari sisi suplai daya tidak ada yang dikhawatirkan dengan listrik PLN, karena untuk wilayah Jawa-Bali penyediaan daya listrik PLN sudah surplus lebih dari 30 persen.

"Yang kita khawatirkan justru adalah aspek keandalannya," ujarnya.

Baca Juga: Carut Marut Data Subsidi Listrik, BAKN DPR Ingatkan PLN Subsidi Harus Tepat Sasaran

Data Ditjen Ketengalistrikan Kementerian ESDM menunjukkan, angka ketidakandalan listrik PLN secara rata-rata nasional, baik lama maupun ferkuensi mati listrik, sebesar 13 jam per pelanggan per tahun dan 9.5 kali per pelanggan per tahun.

Angka tersebut masih tinggi bila dibandingkan dengan Sabah, Malaysia, yang lama mati listriknya hanya selama 189 menit per pelanggan per tahun. Atau Singapura, yang durasi gangguan listriknya hanya 5 menit per pelanggan per tahun.

PLN perlu kerja keras dan siap-siaga menurunkan SDM-nya, agar keandalan listrik pada titik-titik krusial rumah sakit rujukan Covid dan pabrik produksi gas oksigen medis ini dapat terjaga zero “byar pet”.***

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah