Kemenkeu: Pemulihan Ekonomi Menyeluruh Jadi Agenda Utama Kongres Dunia ke-19 Ekonomi Internasional

- 2 Juli 2021, 20:00 WIB
Sri Mulyani
Sri Mulyani /Instagram.com/@smindrawati

 

Pedoman Tangerang - Pandemi COVID-19 yang hingga kini telah merenggut lebih dari 3.9 juta nyawa di seluruh dunia menjadi tantangan utama yang menyebabkan pemulihan ekonomi yang tidak merata, menghambat pertumbuhan ekonomi dunia, kesetaraan, keberlanjutan dan kemakmuran di dalam dan antar negara.

“Kita harus waspada karena perkembangan saat ini menunjukkan adanya peningkatan pesat di negara-negara dengan vaksinasi yang rendah akibat tingginya tingkat penularan varian Delta, termasuk Indonesia.

Oleh sebab itu kita semua harus bertindak cepat untuk menanganinya”, ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada upacara pembukaan.

Baca Juga: Rebutan Pacar Sekelompok Remaja Tega Lakukan Penganiayaan Kepada Teman Sendiri

Terkait penanganan eskalasi kasus COVID-19, Menkeu menambahkan bahwa Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan masyarakat sipil, komunitas bisnis dan pemerintah daerah dalam mengakselerasi vaksinasi yang saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta dosis per hari.

Hal ini dilakukan karena vaksinasi adalah upaya paling penting dalam menangani pandemi covid-19. Selain vaksinasi, Pemerintah juga akan menerapkan PPKM darurat yang menunjukkan bahwa situasi saat ini sangat menantang untuk dapat dikendalikan.

Sejalan dengan meningkatnya jumlah proses vaksinasi di seluruh dunia, Manufaktur PMI Dunia mulai menunjukkan tren positif yang mencapai rekor tertinggi 11 tahun di 56,0 pada Mei 2021. Hal ini seiring dengan meningkatnya permintaan (domestik dan ekspor) termasuk produksi.

Ditengah pulihnya perdagangan global, Indonesia tetap akan melakukan antisipasi atas gangguan pasokan bersama kenaikan harga yang mendorong inflasi lebih tinggi di banyak negara yang menciptakan perubahan arah kebijakan terutama di Amerika Serikat.

Pada bulan Mei 2021, indeks PMI Indonesia telah mencatat rekor tertinggi dan saat ini berada di zona ekspansif selama delapan bulan berturut-turut dengan kenaikan signifikan di konsumsi listrik untuk bisnis dan industri.

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x