DPR: Kebijakan Pemerintah Pulihkan Ekonomi Masih Jauh Panggang dari Api

- 20 Mei 2021, 11:29 WIB
Anggota Komisi Keuangan DPR RI Fraksi PKS, Anis Byarwati.
Anggota Komisi Keuangan DPR RI Fraksi PKS, Anis Byarwati. /Foto: Dok. DPR/

 


Pedoman Tangerang - Komisi Keuangan (Komisi XI) DPR RI menghadiri undangan FGD dari Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) pada Rabu, 19 Mei 2021 di Jakarta. Pada kesempatan ini, anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS, Anis Byarwati menyampaikan beberapa pandangannya.

Anggota Komisi Keuangan (Komisi XI) DPR RI, Anis Byarwati, mengatakan kondisi Ekonomi Indonesia, Anis menyampaikan data bahwa Ekonomi Indonesia triwulan I-2021 terhadap triwulan I-2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,74 persen (yoy).

Sedangkan terhadap triwulan (triwulan I-2021), mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,96 persen (qtq). Artinya, kata Anis, perekonomian nasional masih mengalami resesi.

Baca Juga: PP Muhammadiyah Kecewa dengan Hendropriyono Terkait Palestina

"Efektifitas kebijakan pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi masih jauh panggang dari api,” kata Anis dalam keterangannya, Kamis, 20 Mei 2021.

Sebagai perbandingan, Anis mengungkapkan data pertumbuhan ekonomi beberapa negara yang sudah tumbuh positif seperti China 18,3 persen, Amerika Serikat 0,4 persen, Singapura 0,2 persen, Korea Selatan 1,8 persen, dan Vietnam 4,48 persen.

Dari sisi produksi, di mana kontraksi ekonomi terdalam terdapat pada lapangan usaha Transportasi dan pergudangan yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar sebesar 13,12 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 7,26 persen, jasa perusahaan sebesar 6,10 persen, jasa lainnya sebesar 5,15 persen, dan jasa keuangan dan asuransi sebesar 2,99 persen.

Baca Juga: DPR: Pemerintah Tak Bisa Bubarkan BATAN Melalui Peleburan BRIN

“Kita harus mengakui, efek kebijakan pembatasan perjalanan dan kegiatan diluar ruang, memiliki dampak terhadap beberapa sektor terkait,” kata politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.

Wakil ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI ini juga menyampaikan beberapa sektor yang memiliki kontribusi terhadap PDB, namun masih mengalami kontraksi, di antaranya industri pengolahan (19,84%) sebesar 1,38 persen, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor (13,10%) sebesar 1,23 persen, konstruksi (10,8%) sebesar 0,79 persen dan hanya sektor pertanian yang mampu tumbuh positif (13,17%) sebesar 2,95%.

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah