Benarkah Polusi Udara Dapat Menyebabkan Penuaan Dini dan Rambut Rontok? Simak Alasannya

- 26 Agustus 2023, 19:00 WIB
Benarkah Polusi Udara Dapat Menyebabkan Penuaan Dini dan Rambut Rontok? Simak Alasannya
Benarkah Polusi Udara Dapat Menyebabkan Penuaan Dini dan Rambut Rontok? Simak Alasannya /PMJ News/

Pedoman Tangerang - Kualitas udara di Jakarta sudah masuk dalam kategori yang mengkhawatirkan, sehingga pada akhir-akhir ini kejadian polusi udara di Jakarta memang masih menjadi topik pembicaraan.

Adapun penyebab polusi udara di Jakarta yaitu berasal dari bidang transportasi, industri hingga pembangkit listrik.

Bukan hanya dapat berpengaruh pada kesehatan organ dalam sepwrti paru-paru dan saluran pernapasan, tetapi juga bisa mengakibatkan kulit mengalami gangguan.

Lalu, Apa Hubungan Antara Polusi Udara Dengan Kerusakan Kulit?

Menurut Dokter Clarin Hayes, selaku dokter kecantikan mengungkapkan bahwa, gangguan skinbarrier seperti Airborne PM (Particulate Matter), Ntiric Oxide (NO), Ground Level Ozon (O3), Volatile Organic Compounds (VOCs) dan radiasi UV, itu bisa meningkatkan Trans-epidermal Water Loss (TEWL) atau permukaan kulit mengalami penguapan air.

Baca Juga: Saat Cuaca Panas Mengonsumsi Air Dingin Tak Menjadi Masalah ? Simak Penjelasan Ahli Gizi

Sehingga, fungsi kerja barrier epidermal atau biasa dibilang skin barrier bisa terganggu dan integritas dari struktur kulit.

“Sangat bisa menimbulkan terjadinya kondisi kulit lainnya seperti Acne (jerawat),” tutur dr Clarin, dilansir dalam TikTok miliknya @clahayes, Sabtu, 26 Agustus 2023.

Menurutnya, dalam salah satu riset menjelaskan bahwa masyarakat yang terpapar PM 2.5 dan PM 10, memiliki lessi acne lebih banyak dari pada masyarakat yang jarang terpapar. 

Sebab polusi dan radikal bebas dapat membuat peroksidasi squaluene meningkat, yaitu jenis minyak yang berada di epidermis untuk menimbulkan terjadinya komedogenesis, atau pembentukan komedo yang tentunya bisa berkembang jadi jerawat.

Baca Juga: Orang Tua Wajib Tau Bahayanya Rabies, Simak Tanda-tandanya Disini

Selain itu, penuaan kulit yang dikarenakan oleh O3 dan PM atau asap rokok, itu juga bisa menimbulkan pembentukan ROS atau radikal bebas, dan ini dapat menimbulkan degradasi kolagen. 

Sehingga terbentuklah premature aging, dengan ciri-ciri seperti timbul kerutan, adanya lipatan nasolabial atau smile line, serta pigmen spots.

Kemudian Hiperpigmentasi, pada asalnya pembentukan pigmen itu merupakan mekanisme photoprotective, proteksi atau melindungi dari cahaya matahari agar tidak terjadi DNA damage. 

Namun ternyata polusi juga menimbulkan melanosit untuk membuat lebih banyak pigmen, sebagai bentuk respon melindungi sebab kulit ingin melindungi diri dari polutan. Akhirnya, terjadilah bintik-bintik hitam atau either menggelap. 

Selain itu, ternyata polusi juga berdampak kepada kulit kepala, hingga menimbulkan rambut menjadi lebih sering rontok.

“Polusi udara ini tentunya mengendap juga dikulit kepala kita, dan dia dapat masuk bahkan lewat folikel rambut atau meresap lewat kulit, yang menimbulkan pembentukan ROS atau radikal bebas dan memicu kerontokan rambut,” tutur dr Clarin.

Pentingnya menjaga kulit di saat kondisi seperti ini (polusi), sebab lama-kelamaan , dampak-dampak yang muncul tersebut juga akan berefek pada kulit.

Dokter Clarin juga menghimbau selain gaya hidup sehat, penggunaan skincare juga diperlukan sebagai upaya perawatan kulit dari luar. 

“Kita juga harus step up skincare perawatan kulit kita dari luar,” pungkas dr Clarin.***

Editor: Abdul Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah