Pedoman Tangerang - Belakangan ini ratusan perusahaan di Amerika Serikat, Swedia, dan Selandia Baru terkena serangan Siber yang dikenal dengan Ransomware.
Ransomware adalah malware yang menggunakan enkripsi untuk meretas informasi pribadi korban lalu menghubungi korbannya untuk dimintai tebusan.
Data penting pengguna atau organisasi oleh peretas dienkripsi sehingga pemilik tidak dapat mengakses file, database, atau aplikasi.
Baca Juga: Heboh! Teroris Siber Meretas Data 1.500 Perusahaan di Seluruh Dunia
Teroris akan membuka akses kepada mereka jika uang tebusan yang diminta sudah dibayar.
Ransomware sering dirancang untuk menyebar ke seluruh jaringan dan menargetkan database dan server file, dan dengan demikian dapat dengan cepat melumpuhkan seluruh organisasi jaringan.
Ini adalah ancaman yang berkembang dewasa ini dan telah memberi keuntungan miliaran dolar kepada penjahat dunia maya dan membahayakan perusahaan dan lembaga pemerintahan.
Baca Juga: Cara Menurunkan Demam Pada Anak, Tak Perlu Panik Kenali Ciri-cirinya
Ransomware menggunakan enkripsi asimetris. Ini adalah kriptografi yang menggunakan sepasang kunci untuk mengenkripsi dan mendekripsi file.