الْمُؤْمِنُ أَخُو الْمُؤْمِنِ لَا يخذلهُ ولا يحقره وَلَا يُسْلِمُهُ
Artinya: “Seorang mukmin adalah saudara bagi mukmin lainnya, dia tidak membiarkannya (di dalam kesusahan), tidak boleh merendahkannya, dan tidak boleh menyerahkannya (kepada musuh)”. (H.R. Bukhari dan Muslim).
Sebagai satu bangsa, Indonesia, yang sangat menjunjung persatuan dan kesatuan, marilah tetap kita jaga nilai-nilai persaudaraan di dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sehingga bangsa Indonesia tetap tampil sebagai bangsa yang kuat dalam persaudaraan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta'ala
Tentang pentingnya persatuan dan kesatuan, Allah menegaskan di dalam ayat:
Artinya: “Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah seraya berjama’ah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.” (Q.S. Ali Imran [3]: 103).
Inilah yang perlu kita fahami saat ini, karena ummat Islam kadang tidak tahu siapa saudara, siapa kawan dan siapa lawan, akhirnya yang seharusnya dijadikan saudara malah dijadikan lawan.
Seorang Muslim mustinya bisa menahan diri dan tidak mengeluarkan kata atau kalimat yang menyakiti hati orang lain karena pada hakikatnya Islam itu adalah penyelamatan, kedamaian dan keamanan. Tidak ada gunanya beragama tetapi orang lain selalu terganggu dengan kehadiran kita.