Hadirin jama’ah jum’ah yang mulia, Saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan kepada Anda semua, mari kita meningkatkan takwa kita kepada Allah SWT dengan berusaha sekuat tenaga melaksanakan semua perintah-Nya serta menjauhi larangan-laranga—Nya.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah swt yang senantiasa memberikan inayah dan hidayah kepada kita semua, sehingga masih diperkenankan untuk melaksanakan ibadah wajib ini. Shalawat dan salam semoga terus mengalir kepada junjungan kita semua, Nabi Muhammad saw, beserta para sahabat, keluarga, dan pengikutnya yang mulia.
Baca Juga: Teks Khutbah Jum’at: Hakikat Kemenangan Di Bulan Syawal
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Umat Islam kini telah memasuki bulan Syawal, salah satu bulan yang istimewa. Kaum muslim yang telah melaksanakan puasa Ramadan serta berbagai amal saleh akan mendapatkan kesucian dari dari dosa-dosa yang telah lalu. Hal ini sesuai riwayat Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah saw. Pernah bersabda sebagai berikut:
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” (HR. Bukhari).
Syawal berasal dari kata syala (شَالَ) yang berarti irtafaa (اِرْتَفَعَ) yakni ‘meningkatkan’. Secara sederhana bulan Syawal dapat dimaknai sebagai waktu untuk tetap mempertahankan dan bahkan meningkatkan amalan saleh.
Allah Swt. Menganjurkan supaya umat Islam senantiasa bertakwa dalam Surah Al-Hasyr ayat 18 sebagai berikut:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ