Sunan Maulana Malik Ibrahim Lengkap Wilayah Penyebaran Dakwah Islam di Kota Gresik

- 22 Juli 2022, 11:00 WIB
Sunan Gresik
Sunan Gresik /Wikipedia/

Pedoman Tangerang - Sunan Maulana Malik Ibrahim satu di antara sembilan wali Allah yang menyebarkan dakwah Islam di daerah Gresik, Jawa Timur.


Maulana Malik Ibrahim disebut juga Sunan Gresik yang berasal dari Kashan,
Persia.


Disebut Sunan Gresik, karena Maulana Malik Ibrahim berdakwah di wilayah Gresik. Dikenal juga dengan nama kakek Bantal.

Baca Juga: Kisah Seorang Kakek Tercengang Melihat Karomah Sunan Gunung Jati, Tanah Kering Keluar Keluar Air

Baca Juga: Benarkah Emmeril Khan Mumtadz Keturunan Sunan Gunung Djati? Simak Penjelasannya
Maulana Malik Ibrahim juga dikenal dengan sebutan Maulana Maghribi atau Syekh Maghribi.
Silsilah keturunannya tersambung dengan Nabi Muhammad SAW melalui Fatimah Az-Azahra ra dan Ali bin Abi Thalib dari jalur Husain bin Ali r.a.


Pada tahun 1371 M Sunan Maulana Malik Ibrahim datang ke pulau Jawa dengan saudaranya Maulana Mahpur, Sayid Yusuf Mahrabi, dan 40 orang pengiring.


Mereka datang ke pulau Jawa untuk menyebarkan agama Islam sambil berdagang.


Desa Sembalo menjadi daerah yang pertama kali dituju, sebuah tempat dekat desa Leran, Kabupaten Gresik, sekitar 9 kilometer dari arah utara Kota Gresik.


Lokasinya tidak jauh dari makam Fatimah binti Maimun (w. 475 H/1082 M).


Dalam menyiarkan agama Islam, Sunan Maulana Malik Ibrahim mula-mula dengan berdagang, membuka toko, menyediakan kebutuhan pokok masyarakat dan menjualnya dengan harga murah, di dekat pelabuhan yang berlokasi di Desa Rumo.


Melalui kegiatan dagang Ia dapat berinteraksi dengan berbagai kalangan, pelaku jual-beli, pemodal, pemilik kapal dan pihak-pihak yang terkait dengan aktivitas perdagangan.


Ia juga belajar bahasa daerah untuk mempermudah komunikasi dan kelancaran dakwahnya, sehingga dalam waktu yang relatif singkat Maulana Malik Ibrahim dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat baik dalam menghadiri upacara-upacara perkawinan maupun acara-acara lainnya.


Bahkan ia pun menjadi juru damai apabila menemui masyarakat yang berselisih.


Dalam kesehariannya, Maulana Malik Ibrahim tidak menentang secara tajam agama dan kepercayaan yang dianut penduduk asli. Ia berusaha menyampaikan keindahan dan kebaikan yang dibawa Islam.


Setelah merasa dakwahnya cukup berhasil di desa Sembalo, ia pindah ke Kota Gresik, dan tinggal di Desa Sawo.


Selang beberapa lama, ia mulai menyiarkan Islam ke kalangan Istana Majapahit.


Kemudian mendatangi Raja Majapahit dan menyampaikan kebenaran agama Islam, tapi sang Raja belum menerima ajakannya, namun memberikan penghargaan dengan memberikan sebidang tanah di pinggiran Kota Gresik yang kemudian dikenal dengan Desa Gapura.


Di tempat inilah Sunan Maulana Malik Ibrahim membuka pesantren dan menyampaikan kebenaran Islam kepada masyarakat.


Dalam melakukan dakwah Islam di daerah Gresik dan sekitarnya, Sunan Maulana Malik Ibrahim (w. 1419 M) mempunyai peran penting dalam mengembangkan Islam khususnya di Pulau Jawa, yaitu:


1. Mengembangkan Islam Melalui Jalur Perdagangan
Maulana Malik Ibrahim memulai aktivitas dakwahnya dengan berdagang di tempat terbuka yang berlokasi di Desa Rumo, dekat pelabuhan.


Ia menyediakan kebutuhan-kebutuhan pokok dengan harga murah dan terjangkau oleh masyarakat.


Pergaulannya yang didasari akhlak mulia penuh keramahan, kesantunan, dan toleran dalam keseharian, menjadikan masyarakat mudah tertarik untuk memeluk Agama Islam.


Pilihan lokasi dakwah dekat pelabuhan, berhubungan erat dengan aktivitas dagang yang berada di daerah pesisir pantai yang menjadi pusat kegiatan ekonomi.


Dengan demikian Maulana Malik Ibrahim banyak berinteraksi dengan para pedagang yang berada di Wilayah Jawa dan daerah lainnya.


2. Mendakwahkan Islam kepada Keluarga Kerajaan Majapahit


Setelah membentuk komunitas muslim di Pesucinan, dan berada dekat dengan daerah pelabuhan pantai utara Gresik, Maulana Malik Ibrahim berkesempatan menyampaikan Dakwah Islam bersamaan dengan aktifitas perdagangan.


Satu per satu Pemeluk Islam terus bertambah dari hari ke hari.


Setelah merasa dakwahnya berhasil di Sembalo, Sunan Gresik pindah ke Kota Gresik, dan tinggal di Desa Sawo.


Dakwahnya pun merambah pada keluarga Kerajaan Majapahit yang saat itu dipimpin Raja Brawijaya.


Kedatangannya ke pusat kerajaan disambut baik, walaupun Sang Raja belum bersedia memeluk Islam.


Karena adanya hubungan baik dengan kerajaan dalam hubungan dagang, Maulana Malik Ibrahim diangkat menjadi syahbandar di Gresik dan diperbolehkan menyebarkan Agama Islam di Gresik.


Raja Brawijaya memberikan hadiah sebagai penghargaannya terhadap Maulana Malik Ibrahim dengan sebidang tanah di pinggiran Kota Gresik. Tempat ini kemudian dikenal dengan Desa Gapura.


Hubungan baik Sunan Maulana Malik Ibrahim dengan keluarga kerajaan, dengan menunjukkan sikap santun, arif, dan bijaksana, mengantarkannya diangkat menjadi penasehat raja, serta menjadi guru para pangeran.


Dakwah Maulana Malik Ibrahim kepada keluarga raja Majapahit yang sedang mengalami masa kemunduran, dibuktikan dengan adanya tulisan yang terukir dalam Bahasa Arab, menjelaskan kedudukannya dalam keluarga kerajaan.


Karena itulah Dakwah Islam terus berkembang di berbagai kalangan.


3. Mendirikan Masjid dan Pesantren


Sunan Maulana Malik Ibrahim wafat pada hari Senin, 12 Rabiul Awal 822 H/ 8 April 1419. Tanggal wafatnya tertera pada prasasti makamnya di Desa Gapura, Kota Gresik, Jawa Timur. Artinya, Sunan Maulana Malik Ibrahim berdakwah di Gresik sekitar 15 Tahun dari tahun 1404 sampai dengan 1419.


Seiring waktu, Masyarakat Gresik semakin tertarik memeluk Islam karena sosok Maulana Malik Ibrahim yang santun, dermawan dan toleran.


Kondisi ini mendorongnya membangun Masjid Pesucinan, kini dikenal dengan Masjid Maulana Malik Ibrahim, terletak di Desa Leran, Kecamatan Manyar, wilayah Pesisir Utara Gresik.


Masjid Pesucinan selain sebagai tempat ibadah digunakan juga sebagai tempat pembinaan mubalig, santri dan masyarakat, bahkan di tempat ini pula lahirnya pesantren pertama di Nusantara.


Maulana Malik Ibrahim tidak hanya mengajarkan agama tapi pengetahuan tentang tehnik irigasi persawahan, dan tambak yang bertujuan memajukan ekonomi masyarakat pesisir di sekitar Pantai Utara Gresik.***

Editor: Muhammad Alfin

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x