Berbohong Untuk Kebaikan Dibulan Ramadhan, Batalkan Puasa? Begini Penjelasan Buya Yahya

- 6 April 2022, 13:00 WIB
Berbohong Untuk Kebaikan Dibulan Ramadhan, Batalkan Puasa? Begini Penjelasan Buya Yahya.
Berbohong Untuk Kebaikan Dibulan Ramadhan, Batalkan Puasa? Begini Penjelasan Buya Yahya. /YouTube Al-Bahjah TV

Berbohong yang berdosa adalah berbohong yang merugikan orang lain dan merugikan diri sendiri. Berbohong pun harus ada ilmunya.

"Merugikan orang lain adalah membohongi orang dengan jual beli dan seterusnya. Merugikan diri adalah urusan dosa kepada Allah dia bongkar, maksudnya dia jujur malah bahaya jujur jadi merugikan dirinya." Jelas Buya.

Jujur yang merugikan diri sendiri berkaitan dengan urusan Allah, seperti: ada orang yang bertanya hal privasi kita yang hanya diketahui oleh kita dan Allah. Namun, malah dijawab jujur. Itu akan membahayakan diri sendiri.

Berbohong juga dapat dilakukan didalam sebuah perselisihan untuk mendamaikan. Jadi, berbohong itu tergantung konteksnya yang seperti apa, sehingga berbohong dibutuhkan sebuah ilmu. Jadi berbohong itu harus hati-hati, bisa bohong yang merugikan orang, niat menjerumuskan, menipu dan sebagainya itu yang dosa dan menghabiskan pahala.

Berbohong ini beraneka ragam. Ada juga bohong yang dilakukan untuk menutupi keadaan. Jika sesuatu itu tidak boleh disampaikan, maka ditutupi, berbeda dengan berbohong.

Baca Juga: Tips dari Buya Yahya: Mendidik Anak Berpuasa Jangan Diberi Janji atau Ancaman

"Kisah Nabi Ibrahim saat menutupi sesuatu, jadi hal itu tidak bohong, akan tapi dia membicarakan yang lainnya atau dialihkan dengan yang lainnya, maka kecerdasan dia menutupi sesuatu yang tidak boleh disampaikan, tidak berbicara yang berbeda, m tidak berbicara bohong, akan tapi bicara yang lainnya sehingga orang itu tidak mengejar sesuatu tersebut dan kita tidak sempat berbohong." Jelas Buya.

Jadi waspada untuk urusan bohong. Ada bohong yang diperkenankan, bahkan ada bohong yang menjadi sebuah kewajiban. Berbohong sangat merugikan orang lain dan diri sendiri.

"Kalau bohong pada masa lalu, dan merugikan orang itu harus tobat, dihentikan. Tapi kalau sudah selesai, selesai. Istighfar minta ampun kepada Allah." Ungkap Buya.

Perlu ilmu yang detail tentang berbohong. Kalau tertukar maka membahayakan ibadah yang telah dilakukan.***

Halaman:

Editor: Bustamil Arifin

Sumber: Al Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah