Sedangkan Muhammadiyah yang menggunakan metode hisab atau matematis berdasarkan pada premis bahwa perhitungan astronomis bersifat pasti dan tetap.
Ini sesuai dengan Al-Quran dalam Surat Ar-Rahman ayat 5 yang pada intinya menjelaskan bahwa matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.
Baca Juga: Lakukan Hubungan Suami Istri Pada Saat Pandemi, Bagaimana Sebaiknya?
Kemudian QS Yunus ayat 5 yang artinya, “Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan Bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan Bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu).”
Meski berbeda, antara satu dengan lainnya tak perlu dipertentangkan karena masing-masing memiliki dasar syariat yang kuat.
NU dan Muhammadiyah sama-sama berlandaskan pada dalil yang kuat dalam menetapkan metode mereka.***