Pedoman Tangerang - Perbedaan pendapat antar Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dalam penetapan 1 Ramadhan yang menjadi pemula ibadah Puasa sudah sering terjadi.
Meskipun beberapa waktu belakangan, Muhammadiyah dan NU sepakat dalam penetapan 1 Ramadhan dan 1 Syawal, namun tahun ini perbedaan kembali terjadi.
Menurut penelusuran Pedoman Tangerang, hal ini disebabkan karena NU dan Muhammadiyah memiliki metode yang berbeda dalam menetapkan 1 Ramadhan dan 1 Syawal.
Baca Juga: Gratis 10 Link Twibbon Ramadhan 2022, Cocok untuk Foto Profil WA, FB, dan Instagram
NU menggunakan metode Rukyat (pengamatan langsung) hilal atau anak bulan yang menjadi tanda pergantian bulan.
Sedangkan Muhammadiyah menggunakan metode hisab atau perhitungan matematis sebagaimana dalam menetapkan kalender tahunan.
NU meyakini bahwa metode rukyat merupakan metode yang digunakan oleh para sahabat, tabi'in dan Imam Madzhab dalam menetapkan 1 Ramadhan.
Baca Juga: Jadwal Puasa Ramadhan 1443 Hijriah Menurut NU? Kapan Sidang Isbat Digelar
Ada nash Al-Quran yang dapat dipahami sebagai perintah rukyat, yaitu QS. Al-Baqarah ayat 185 tentang perintah berpuasa Ramadan dan QS. Al-Baqarah ayat 189 tentang penciptaan ahillah.