Pedoman Tangerang - Belakangan nama Santo Domingo sempat populer di masyarakat, sebenarnya nama Santo Domingo adalah sebutan untuk Santo Dominikus yang terkenal sebagai pendiri tarikat (ordo) Dominikan.
Lahir Spanyol, Dominikus telah dilatih sejak belia untuk menjadi pengabdi Kristus dan gereja oleh seorang imam.
Sejak belia ia mengisi hari-harinya dengan mempelajari seni dan teologi, dan mempelajari sejarah Alkitab dan jejak Para Rasul.
Baca Juga: Mengenal Kaisar Konstantinus: Sang Pembela Iman Kristen
Dalam perjalanan melalui Prancis dengan uskupnya, Dominikus berhadapan langsung dengan sekte bidat (sesat) Katarisme.
Kaum Kataris menganggap kelompoknya sebagai pemilik kebenaran tunggal.
Katarisme menentang sekramen gereja dan menentang perkawinan. Penganut Katarisme juga meyakini bahwa reinkarnasi itu ada dan dunia berada dalam dualisme baik dan jahat.
Baca Juga: Pemerintah Dinilai Terlalu Membabi Buta Soal Pemberlakuan Pajak Sembako
Dominikus merasakan perlunya Gereja untuk memerangi bidat ini, dan ia ditugaskan untuk menjadi bagian dari khotbah perang salib Albigensia melawan sekte bidat Kataris.
Dominikus, dengan tiga Cistercian, mulai berkhotbah keliling menurut cita-cita Injil, ia mengkhotbahkan pemahaman yang murni tentang Alkitab dan hidup sederhana dalam pengembaraan pelayanannya.
Pekerjaan suci ini ia tempuh selama 10 tahun, sukses, rakyat menyambut Dominikus dan secara perlahan para pengikut Katarisme mulai bertobat.
Baca Juga: 6 Cara Olahraga Untuk Hancur Lemak Dibagian Perut
Santo Dominikus terkenal sebagai pelayanannya ditengah-tengah 'wong cilik' baginya pewartaan Kristus di dalam Injil terbuka untuk semua orang tanpa membedakan status kelas.
Rekan-rekan pengkhotbahnya berangsur-angsur menjadi sebuah komunitas, dan pada tahun 1215, Dominikus mendirikan sebuah rumah keagamaan di Toulouse, inilah awal dari Ordo Dominikan.
Baca Juga: GAWAT! Jumlah Pasien Terus Bertambah, Kapasitas Wisma Atlet tinggal 19 Persen
Cita-cita Dominikus, dan Ordonya, adalah menghubungkan kehidupan dengan Tuhan.
Belajar, berdoa dan dalam kesempatan apapun selalu mengingat Tuhan.
Dengan semangat Ia dan murid-muridnya memberikan pelayanan keselamatan kepada orang-orang melalui firman Tuhan.
Karena dekatnya dengan orang miskin dan rakyat jelata, orang-orang menghormati Dominikus dan Gereja Katolik mengangkat dirinya sebagai Santo (orang suci)***