Apakah Ada Bulan Sial? Begini Penjelasannya dari Buya Yahya

5 April 2022, 14:30 WIB
Apakah Ada Bulan Sial? Begini Penjelasannya dari Buya Yahya /Tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV/

Pedoman Tangerang - Bagi beberapa kalangan masyarakat Indonesia, bulan Muharram atau Syuro dalam penyebutan Jawa merupakan bulan yang keramat.

Sebagian masyarakat meyakini jika bulan Muharram atau Syuro dikaitkan dengan hal-hal mistis dan kesialan.

Tanggal-tanggal tertentu pada bulan Muharram atau Syuro ditandai agar tidak menggelar acara besar, khususnya oleh masyarakat kalangan Jawa.

Baca Juga: Aktivis Greenpeace Blokade Kapal Tanker Pertamina Karena Membawa Minyak dari Rusia

Hingga, sampai kemistisan pada bulan Muharram atau Syuro dipercaya ada yang tidak boleh bepergian jauh, sebab dikhawatirkan mendapat sial.

Lalu bagaimana menurut ulama soal bulan Muharram atau Syuro adalah bulan keramat dan sial?

Berikut ini jawaban salah satu ulama, Buya Yahya terkait pengeramatan dan sebutan sial pada bulan Muharram atau Syuro.

Buya Yahya mengungkapkan apabila dalam Islam, tidak ada hari jelek selain ketika hari dilalui dengan maksiat.

“Semua hari adalah baik. Hari jelek hanya ada satu, ketika manusia melanggar perintah dan larangan Allah. Bulan Suro merupakan bulan yang penuh rahmat bukan keramat,” ujarnya. Dikutip Pedoman Tangerang dari  kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Buya Yahya menekankan jika jangan sampai ber-su'udzon kepada Allah SWT.

"Jangan percaya dengan anggapan bahwa bulan suro adalah bulan keramat, itu merupakan bentuk su'udzon kepada Allah,” tegasnya.

Lebih lanjut, Buya Yahya menerangkan apabila bulan Muharram atau Syuro adalah bulan yang mulia.

"Lakukan puasa, sebaik-baiknya puasa setelah bulan Ramadhan adalah bulan Muharram," jelasnya.

Buya Yahya juga mengungkapkan jika puasa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW salah satunya ialah puasa Asyura atau 10 Muharram.

Hingga sahabat Nabi atas dasar keimanan menanyakan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram merupakan puasa yang sama dilakukan oleh Yahudi..

Lalu lahirlah puasa sunnah Asyura dengan tanggal 9 dan 10.

Pernyataan Buya Yahya tersebut menjelaskan apabila semua hari adalah bagus dan baik.

Dan jika ada suatu anggapan keramat dan sial pada bulan Muharram atau Syuro, menurut Buya Yahya merupakan sikap buruk sangka kepada Allah SWT.

Hal ini sebagaimana Allah SWT berfirman dalam salah satu Hadis:

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِ بِيْ

Artinya “Aku sesuai prasangka hamba-Ku," (HR. Muslim)

Allah sesuai dengan prasangka hambanya, jika menganggap bulan Muharram atau Syuro keramat dan sial, maka bisa saja kesialan akan menghampirinya. ***

Editor: Araf Mukhtar

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler