Operasi
Transgender yang menjalani operasi umumnya menginginkan perubahan bentuk fisik secara permanen sesuai identitasnya.
Transpuan yang menjalani operasi bertujuan untuk mengubah suara, wajah, kulit, pinggul, payudara, bokong, hingga pengangkatan Gender dan testis.
Sementara itu, operasi bagi transpria bertujuan untuk mengubah tampilan dada dan organ kelamin serta mengangkat rahim (histerektomi), tuba falopi, dan ovarium.
Seorang transgender biasanya juga melakukan perubahan dalam cara berpakaian atau berperilaku dan mengubah nama.
Namun, seseorang juga dapat mengidentifikasi dirinya sebagai transgender tanpa melakukan perubahan tersebut.
Risiko Menjalani Prosedur Transisi Gender
Transgender yang menjalani prosedur terapi hormon, suntik silikon, maupun operasi berisiko mengalami beberapa gangguan kesehatan.
Berikut ini adalah gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai setelah melakukan transisi gender:
Infertilitas