Pedoman Tangerang - Sikap Intoleransi di Indonesia cenderung meningkat dari 46 persen menjadi 54 persen. Ada beberapa faktor yang menyebabkan fenomena tersebut.
Pertama, berkembangnya paham keagamaan yang agak jauh dengan kecintaan Indonesia. Yang merasa bahwa ketika saya semakin alim beragama itu tidak boleh ber pancasila.
Selain itu, intoleransi ini juga disebabkan oleh efek desentralisasi, bahwa pemilihan kepala daerah secara langsung membuat pemerintah daerah dan warganya hanya melihat dari sudut pandang mayoritas yang sempit.
Baca Juga: Perosotan Kenjeran Park Surabaya Ambrol, Berikut Identitas Para Korban Beserta Faktanya
Begitupun kasus di Desa Mareje, saat warganya menyambut malam takbir malah menjadi petaka.
Dikarenakan salah satu warganya menyalakan petasan di depan kandang sapi milik korban yang beragam non Islam.
Karena dirinya merasa terganggu oleh suara petasan di depan kandang sapi miliknya dan kemudian terjadi kesalahpahaman.
Pawai malam takbiran yang berlangsung pada Minggu malam 1 Mei 2022 berujung petaka di Dusun Ganjar Desa Mareje, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Akibat kesalahpahaman, terjadi pembakaran satu rumah warga si korban. Dikutip tim Pedoman Tangerang dari akun Instagram @kabarsejuk