Kesaksian Ibu Korban Ritual Maut di Pantai Payangan, Anak Jadi Hobi Mabuk & Ingin Cari Ketenangan Diri

17 Februari 2022, 10:00 WIB
Kesaksian Ibu Korban Ritual Maut di Pantai Payangan, Sang Anak Berubah Drastis: Hobi Mabuk hingga Ingin Cari Ketenangan /Foto: Ist

Pedoman Tangerang - Ritual maut yang merenggut hingga 11 Jemaah Tunggal Jati Nusantara di Pantai Payangan, Kecamatan Mabulu, Jember, Jawa Timur akan menjadi duka yang tak berkesudahan bagi para keluarga korban.

Bagaimana tidak, peristiwa nahas itu begitu mendadak terjadi hingga tak menaruh curiga bagi keluarga yang ditinggalkan.

Pasalnya, para korban yang sebelumnya mengikuti ritual tersebut memang pamit secara baik-baik untuk memperoleh keinginan yang sama sekali tak mencurigakan.

Di antara aktivitas yang dilakukan oleh jemaah ritual itu adalah penyucian diri dan berdoa.

Baca Juga: Tiga Fakta Bos Warteg Tega Meniduri Karyawannya, Korban Diancam hingga Siap Kawini Korban

"Di sana mereka membaca doa-doa. Ada kegiatan ritual menyucikan diri mandi di air laut," ucap Hery Purnomo, Kapolres Jember AKBP.

Hery juga menyebutkan ada 23 orang yang mengikuti ritual maut di Pantai Payangan tersebut.

Salah satu keluarga korban yang mengaku syok saat mengetahui anaknya tewas dalam tragedi tersebut adalah Dewi Soleha, Ibu dari Sofi.

Dewi mengatakan kalau putrinya itu sudah mengikuti kegiatan Tunggal Jati Nusantara selama 4 tahun.

Baca Juga: Rugi 2,4 Miliar, 8 Korban Nasabah Binomo Lapor Polisi

Awalnya, Sofi memutuskan untuk mengikuti jemaah tersebut karena ingin mencari ketenangan.

"Katanya mau mencari ketenangan hati, mau berubah," ujar Dewi.

Dewi tak menaruh curiga. Namun, seiring dengan aktifnya sang putri mengikuti kegiatan, ia melihat perubahan yang cukup drastis.

Katanya, mendiang putrinya tergolong anak yang nakal sebelum masuk Jemaah Tunggal Jati Nusantara.

Baca Juga: Fakta Baru Kerangkeng Bupati Langkat: Ditemukan Korban Tewas Hingga Pencuri

Bahkan, Sofi cukup akrab dengan minum-minuman keras.

Mengejutkannya, sang anak justru berubah pasca menjadi bagian dari kelompok Tunggal Jati Nusantara menjadi lebih membaik.

"Terus orangnya juga keras, tidak nurut sama saya. Dari situ, dia ingin berubah, terus diajak temannya untuk ikut kelompok itu supaya bisa berubah."

"Memang tidak langsung berubah, setahun pertama belum. Namun setelahnya berubah, nurut sama saya. Terus dia bilang mendapat ketenangan hati," ungkap Dewi.

Baca Juga: Fakta Baru Kerangkeng Bupati Langkat: Ditemukan Korban Tewas Hingga Pencuri

Dewi pun mengaku tak ada yang mencurigakan dari aktivitas kelompok Tunggal Jati Nusantara.

"Tidak ada yang aneh, baca selawatan. Ya tetap salat seperti biasa," tambah Dewi.***

 

Co-Writer: Maya Novalia Pulungan

Editor: Muhammad Alfin

Editor: Muhammad Alfin

Tags

Terkini

Terpopuler