Pedoman Tangerang - Direktur Eksekutif Lemkapi, Dr. Edi Saputra Hasibuan, mengaku aneh terhadap pengusulan pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, skenario pengusulan tersebut terkesan dipolitisasi.
"Kita melihat ini aneh dan mencurigakan. Tujuannya pasti politis," ujar Edi.
Dosen Hukum Pascasarjana Universitas Bhayangkara Jakarta ini mengaku heran ketika ada sekelompok pengusul petisi mendatangi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Ia juga mempertanyakan mengapa Mahfud menerima para pengusul tersebut. Di saat yang sama, kata Edi, Mahfud adalah calon wakil presiden yang berpasangan dengan Ganjar Pranowo.
“Menko Polhukam menerima kehadiran para kelompok petisi juga tidak etis. Harus diingat, Menko Polhukam adalah pembantu presiden," kata Edi.
Ia menambahkan, kehadiran pengusul petisi penuh tanda tanya. "Menko Polhukam sendiri tahu aturan dan sistem ketatanegaraan bagaimana cara pengajuan pemakzulan secara undang-undang. Yang datang juga orang-orang hebat dan mereka mengerti sistem hukum," tutur Edi.
Baca Juga: Puji Prabowo, Dudung: Kesejahteraan Prajurit Diperhatikan
“Walau pernyataan Mahmud MD abu-abu, tetapi Menko Polhukam menerima kelompok pengusul petisi dan mengungkapnya kepada publik juga perlu dipertanyakan. Itu jelas kurang etis dan loyalitasnya sebagai menteri dipertanyakan," ungkapnya.