Fakta Antropologi, Luhut Sebut Orang Luar Jawa Jangan Jadi Presiden

- 23 September 2022, 18:00 WIB
Fakta Antropologi, Luhut Sebut Orang Luar Jawa Jangan Jadi Presiden.
Fakta Antropologi, Luhut Sebut Orang Luar Jawa Jangan Jadi Presiden. / Instagram/@luhut.pandjaitan

Pedoman Tangerang – Fakta Antropologi, Luhut sebut orang luar jawa jangan jadi presiden, simak selengkapnya di sini.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa jika orang di luar Jawa jangan jadi presiden.

Luhut mengungkapkan perihal orang di luar Jawa jangan jadi presiden pada kanal YouTube RGTV bersama Rocky Gerung pada Rabu 21 September 2022.

Baca Juga: Data Rahasia Polri Disebarluaskan Hacker Meki, Dedi Prasetyo: Itu Data Usang

“Apa harus jadi presiden aja kau bisa ngabdi? Kan nggak juga, harus tahu diri juga lah, kalau kau bukan orang Jawa,” ungkap Luhut.

Ungkapan tersebut ditanggapi oleh Rocky Gerung, bahwa itu merupakan sebuah fakta antropologi.

Menurutnya, karena fakta tersebut pula yang menjadi alasan pembatalan dan hilangnya ambisi orang luar Jawa yang mencalonkan diri menjadi presiden.

“Ya termasuk saya. Saya double minoritas. Sudah Batak, Kristen lagi. Jadi saya bilang sudah cukup itu, kita harus tahu,” ungkap Luhut.

Ia mencontohkan dirinya sendiri, dirinya mengaku bahwa ia sudah tidak berharap lagi menjadi presiden.

Ungkapan tersebut seolah mengatakan bahwa, saat ini masih mustahil bagi orang luar Jawa yang bisa menjadi presiden.

Menjadi seorang presiden merupakan impian bagi sebagian orang di Indonesia. Dengan alasan yang beragam, orang berlomba-lomba untuk menduduki kursi presiden.

Tetapi Luhut Pandjaitan menganggap, bahwa kita tidak perlu harus menjadi presiden agar kita bisa mengabdi pada Indonesia.

Kendati demikian, Luhut Pandjaitan selaku Menko Marves terus mengupayakan kemajuan negara Indonesia demi generasi selanjutnya.

Luhut juga mengungkapkan bahwa ia kagum dengan kepemimpinan Jokowi yang mempunyai pikiran yang luas.

Berkatnya ia mampu kemana saja dan menjalin hubungan bisnis dengan banyak negara demi kemajuan ekonomi di Indonesia.

Ia juga berpesan kepada pemuda Indonesia khususnya, bahwa bangsa ini merupakan bangsa yang berkarakter bukan bangsa tempe.***

Editor: Bustamil Arifin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah