Aksi FPI Reborn Sebagai Operasi Kambing Hitam Senggol Guntur Romli, Ketua DPP FPI Membela

- 9 Juni 2022, 16:30 WIB
Mobil komando FPI gadungan yang dipakai pada aksi massa dukung Anies Baswedan Senin, 6 Juni 2022 lalu.
Mobil komando FPI gadungan yang dipakai pada aksi massa dukung Anies Baswedan Senin, 6 Juni 2022 lalu. /Foto: Ist.


Guntur berpendapat bahwa kelompok massa tersebut sok-sokan menggunakan analisi false flag (operasi bendera palsu) atau operasi kambing hitam.


"Sok-sokan pakai analisa 'false flag' krn mereka sering melakukannya, misal kasus Ratna Sarumpaet yang ngaku digebukin, Riza Afif yang diwawancarai Rerly Harun ngaku napiter buat bela Munarman & Bahar" tutup Guntur.

Setelah aksi deklarasi FPI Reborn banyak tuai reaksi negatif dari beragam golongan. Ketua DPP FPI Bidang Advokasi Aziz Yanuar menyatakan gerakan tersebut tidak dikenal alias FPI palsu.


"Suara FPI memang seksi untuk menjadi daya tarik politik sehingga klaim mengatasnamakan FPI patut dipertanyakan siapa di balik ini semua?" ujar Aziz, Senin 6 Juni 2022.


Surat edaran dari FPI tersebut mengklaim bahwa ada seruan aksi mendukung salah satu kandidat calon Presiden 2024.


"Beberapa hari sebelumnya mereka lewat medsos telah menyebarkan undangan aksi tersebut dengan kop surat FPI yang dipalsukan tanpa dibubuhkan tanda tangan maupun stempel dengan mengatasnamakan M Fahril sebagai koordinator aksi," tulis surat edaran itu.
DPP FPI sejak berdiri hingga saat ini tidak pernah terlibat dalam aksi dukung mendukung capres 2024.


DPP FPI juga hingga saat ini belum menentukan sikap apapun terkait capres 2024.
Menurut Aziz, FPI dari tingkat pusat sampai ranting tidak pernah mengundang, menggerakkan, dan melakukan aksi dengan tema apapun pada Senin 6 Juni 2022.


Apabila ada yang melakukan aksi mengatasnamakan Front Persaudaraan Islam, maka dapat dipastikan adalah aksi fiktif dan palsu.***

Halaman:

Editor: Muhammad Alfin

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x