Baca Juga: Taliban : Siapa Mereka, Pemimpinnya dan Apa Tujuannya ?
Keyakinan Jusuf Kalla ini didasari pertemuan empat kali dengan pimpinan Taliban saat menjalani perundingan damai di Jakarta dan Qatar saat menjadi Wapres dulu.
Dalam kesempatan yang sama Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid mendukung sikap Pemerintah Indonesia yang memberi kesempatan kepada Pemerintahan Taliban untuk mengatur proses peralihan kekuasaan secara damai.
Apalagi, kata Hidayat, Taliban sudah mendeklarasikan beberapa hal sebagai jawaban atas kekhawatiran dari dunia internasional. Taliban mengaku akan menghargai hak perempuan dan anak, tidak akan mentoleransi tindakan terorisme serta melaksanakan Pemerintahan secara moderat.
“Saat ini pilihan paling rasional bagi Pemerintah Indonesia adalah membersamai proses perubahan yang terjadi di Afghanistan. Kita beri kesempatan kepada rakyat Afghanistan untuk berkompromi menentukan menentukan nasibnya sendiri.
Baca Juga: Ingkar Janji, Taliban Buru Para Wartawan Asing di Afghanistan
Meskipun sikap politik kita adalah bebas aktif namun bukan berarti kita bebas tidak memberikan sikap apapun dan membiarkan rakyat Afghanistan terus dalam kehidupan yang tidak menentu.
Indonesia harus juga berperan aktif mewujudkan perdamaian dunia sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia,” tegas Hidayat.
Hidayat menyambut baik perubahan sikap Taliban saat ini. Menurutnya, Taliban sudah jauh berubah dari yang digambarkan media sebelumnya.
Kebijakan dan pandangan yang disampaikan kepada publik jauh relatif moderat. Sehingga tidak tepat bila dunia Internasional tidak memberikan kesempatan kepada Pemerintahan Taliban untuk memimpin Afghanistan.