Pengamat: Kehadiran Jok-Pro 2024 Hanya Modus untuk Golkan Jokowi 3 Periode

- 19 Juni 2021, 11:47 WIB
Jamiluddin Ritonga
Jamiluddin Ritonga /Sumber: Facebook / Jamiluddin Ritonga

Pedoman Tangerang - Komunitas relawan bernama Jokowi - Prabowo atau Jok-Pro 2024 menginginkan Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto berpasangan pada Pilpres 2024. Mereka hadir untuk mencegah polarisasi ekstrem di Indonesia Pasca Pilpres sebelumnya.

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai kehawatiran Jok-Pro 2024 itu tampak sangat spekulatif. Sebab, polarisasi ekstrem pendukung Jokowi dan Prabowo yang dikenal dengan cebong dan kampret itu harusnya sudah teratasi dengan bergabungnya Prabowo ke Pemerintahan Jokowi.

Bergabungnya Sandiaga Uno ke Pemerintahan Jokowi juga seharusnya semakin melenyapkan polarisasi tersebut.

Baca Juga: Publik Tolak Presiden 3 Periode, Kader PDIP Bilang Masih Realistis

"Nyatanya, cebong dan kampret tetap saja "bertarung" di media sosial. Cebong dan kampret terus berhadap-hadapan dalam "konfrontasi" yang terkesan tidak berujung," kata Jamiluddin kepada Pedoman Tangerang, Sabtu, 19 Juni 2021.

Jamiluddin menjelaskan masalah polarisasi anak bangsa tidak akan selesai hanya karena menyatukan Jokowi dan Prabowo sebagai pemimpin Indonesia. Pasalnya, mereka yang saat itu memilih Jokowi bisa saja karena tidak menyukai Prabowo.

Bisa saja, kata dia, mereka yang memilih Jokowi semata karena tidak ada pilihan lain.

Sebaliknya, yang memilih Prabowo juga kemungkinannya sama. Mereka memilih Prabowo bisa saja karena memang tidak menyukai Jokowi.

Baca Juga: Efendi Simbolon, Jokowi Bisa Saja Menjabat 3 Periode Kok Bisa! Simak Penjelasannya

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x