Gus AMI Dinilai Punya Modal Sosial Tinggi Buat Maju Capres

- 11 Juni 2021, 07:30 WIB
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) (kiri) menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) yang berkunjung ke Kantor DPP PKB di Jakarta, Rabu 8 Juli 2020.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) (kiri) menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) yang berkunjung ke Kantor DPP PKB di Jakarta, Rabu 8 Juli 2020. /Reno Esnir/ANTARA

Baca Juga: Persaingan Kerja Makin Sengit, Gus AMI: BLK Komunitas Bisa Ciptakan SDM Unggul

Senada dengan Iwan, Sekjen KAHMI Sumut Dadang Darmawan mengatakan bahwa Gus AMI memiliki basis pemilih mayoritas NU dan modal sosial yang cukup tinggi.

”Itulah yang dapat membuat keunggulan Gus AMI. Dia adalah figur pemersatu dan itu yang menjadi kekuatannya,” katanya.

Presidium Nasional Forum Masyarakat Katolik Indonesia Dedi Handoko mengatakan bahwa Gus AMI merupakan sosok yang sukses mengantarkan PKB mencapai kesuksesan terbesar dalam pemilu dengan menempatkan 58 kadernya sebagai anggota DPR RI. 

"Ini indikator paling nyata atas keberhasilan Gus AMI. Namun, tantangan Gus AMI adalah bagaimana membawa Gus AMI ke basis pemilih. Ini akan menjadikan Gus AMI memiliki kans yang besar,” katanya.

Baca Juga: Survei Teranyar, Gus AMI Kejar Prabowo di Urutan 3 Besar Capres 2024

Ketua DPP PKB Faisol Reza menambahkan, Gus AMI merupakan kandidat capres dengan elektabilitas cukup tinggi dan masuk tiga besar. ”Gus AMI sosok yang segenarasi dengan kita. Gus AMI adalah representasi dari suara anak muda,” tuturnya.

Ketua Komisi VI DPR ini mengaku sudah cukup lama mengenal sosok Gus AMI. ”Gus AMI adalah tokoh yang gigih dan detail dalam menjalankan roda organisasi. Saya mengambil banyak pelajaran yang sangat berpengaruh dalam hidup saya," tuturnya.

Sewaktu menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Gus AMI memperjuangkan pembebasan TKI yang terkena hukuman mati. Selain itu, juga melakukan memoratorium pengiriman TKI. Sekalipun banyak ditentang, namun beliau gigih dengan kebijakan ini,” imbuhnya.

Peristiwa lainnya, kata Faisol, adalah ratifikasi konvensi PBB tentang Tenaga Kerja Indonesia untuk melindungi tenaga kerja Indonesia di luar negeri. ”Inilah salah satu kekuatan Gus AMI dalam mendorong kebijakan yang baik, melalui lobi, komunikasi, dan lainnya,” kata dia.***

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah