Anggota DPR Minta Kasus Mafia Karantina di Bandara Soetta Diusut Tuntas

- 30 April 2021, 20:06 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Aher.
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Aher. /

Pedoman Tangerang - Sebanyak 454 warga negara (WN) India masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta (Soetta) dalam rentang waktu 11-22 April 2021. Dari total tersebut, sebanyak 244 di antaranya adalah pemegang visa kunjungan, 69 orang pemegang Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), 23 pemilik Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP), 52 pemilik Visa Izin Tinggal Terbatas, dan 66 kru alat angkut.

Sebanyak tujuh WN India disebutkan lolos berkat adanya peran mafia karantina di bandara. Lima di antaranya telah diamankan sementara dua lainnya kabur. Polres Bandara Soetta pun menangkap empat warga negara Indonesia (WNI) yang membantu lima WN India agar tidak menjalani karantina kesehatan saat tiba di Indonesia.

Anggota Komisi Kesehatan (Komisi IX) DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, menduga kuat peran mafia karantina di Bandara Soetta bukan yang pertama kali. Pasalnya kedatangan WN asing ke Indonesia telah terjadi beberapa kali.

Ia khawatir lolosnya WN India ini membawa dampak bagi Indonesia mengingat tingginya kasus Covid-19 di negara tersebut. "Saya menduga ada mafia karantina kesehatan yang melibatkan orang dalam," kata Netty kepada Pedoman Tangerang, Jumat, 30 April 2021.

Netty meminta pemerintah agar melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap petugas bandara Soetta. Terungkapnya kasus ini menurut dia hanyalah sebagian. Ia meyakini masih banyak kasus yang belum terungkap.

Pada kasus ini, polisi sudah menetapkan beberapa tersangka yang salah satunya adalah pensiunan Disparekraf DKI Jakarta. Netty pun menegaskan dugaan mafia karantina kesehatan ini harus dibongkar dan diberantas hingga ke akar-akarnya.

"Kita tidak ingin kasus ini berhenti hanya di tersangka saja, tapi harus sampai mengungkap seluruh jaringan mafia karantina kesehatan. Jangan sampai terulang lagi," tegasnya.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini tak habis pikir mengapa ratusan WN India itu bisa bebas masuk begitu saja ke Indonesia. Padahal, negeri ini tengah berjibaku melawan pandemi dengan keterbatasan jumlah vaksin, ruangisolasi, fasilitas kesehatan, tenaga medis, dan lain-lainnya.

Melihat kondisi seperti itu, ia mendesak pemerintah agar waspada memperketat akses masuk dan skrining ketat dengan alat yang lebih canggih agar hasilnya akurat. "Jangan sampai kita kecolongan lagi dan menimbulkan masalah ke depannya," katanya. ***

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x