Gus AMI Dinilai Punya Modal Sosial Tinggi Buat Maju Capres

11 Juni 2021, 07:30 WIB
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) (kiri) menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) yang berkunjung ke Kantor DPP PKB di Jakarta, Rabu 8 Juli 2020. /Reno Esnir/ANTARA

Pedoman Tangerang - Kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dipastikan akan berlangsung sangat menarik. Sebab, nantinya tidak akan ada tokoh petahana (incumbent). Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa lagi maju karena sudah dua kali menjabat sehingga terganjal aturan konstitusi.

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Anang Anas Azhar mengatakan, dalam perspektif komunikasi politik saat ini, publik menghendaki calon presiden (capres) dari figur muda.

Anang menilai, sebagai ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI memiliki peluang kuat untuk maju capres 2024 mendatang.

”Gus AMI memiliki simbol yang kuat sebab sebagai ketua umum partai politik. Gus AMI memiliki tiket sebagai calon presiden. Figur-figur yang memiliki elektabilas tinggi namun tidak menjadi ketua umum partai politik, tidak menjamin sebab tidak memiliki tiket,” ujar Anang dalam Diskusi Publik bertajuk Muhaimin Iskandar di Mata Tokoh Sumatera Utara yang digelar Forum Cendekiawan Muslim Muda Sumatera Utara via Zoom, Kamis, 10 Juni 2021.

Baca Juga: Gempar BTS Meal, Gus AMI Himbau Masyarakat Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Anang menjelaskan, saat ini sejumlah figur kandidat capres sudah mulai aktif melakukan sosialisasi. Untuk maju sebagai capres, selain tiket 20% kursi DPR, modal sosial juga memiliki pengaruh yang sangat besar. 

"Gus AMI memiliki modal sosial yang kuat dan tinggi karena memiliki latar belakang suara kaum Nahdliyyin. Modal sosial NU yang dimiliki oleh Gus Ami sangat besar dengan latar belakang NU,” katanya.

Sementara itu, Cendekian Muslim Muda Sumatera Utara Dr. Iwan mengatakan bahwa Gus AMI merupakan politisi kawakan yang memiliki track record panjang. 

'Bagi saya, Gus AMI adalah orang baik dan menjadi representasi NU yang cocok untuk memimpin Indonesia. Gus AMI dapat mewakili kepentingan kaum muslimin di Indonesia,” tuturnya.

Baca Juga: Persaingan Kerja Makin Sengit, Gus AMI: BLK Komunitas Bisa Ciptakan SDM Unggul

Senada dengan Iwan, Sekjen KAHMI Sumut Dadang Darmawan mengatakan bahwa Gus AMI memiliki basis pemilih mayoritas NU dan modal sosial yang cukup tinggi.

”Itulah yang dapat membuat keunggulan Gus AMI. Dia adalah figur pemersatu dan itu yang menjadi kekuatannya,” katanya.

Presidium Nasional Forum Masyarakat Katolik Indonesia Dedi Handoko mengatakan bahwa Gus AMI merupakan sosok yang sukses mengantarkan PKB mencapai kesuksesan terbesar dalam pemilu dengan menempatkan 58 kadernya sebagai anggota DPR RI. 

"Ini indikator paling nyata atas keberhasilan Gus AMI. Namun, tantangan Gus AMI adalah bagaimana membawa Gus AMI ke basis pemilih. Ini akan menjadikan Gus AMI memiliki kans yang besar,” katanya.

Baca Juga: Survei Teranyar, Gus AMI Kejar Prabowo di Urutan 3 Besar Capres 2024

Ketua DPP PKB Faisol Reza menambahkan, Gus AMI merupakan kandidat capres dengan elektabilitas cukup tinggi dan masuk tiga besar. ”Gus AMI sosok yang segenarasi dengan kita. Gus AMI adalah representasi dari suara anak muda,” tuturnya.

Ketua Komisi VI DPR ini mengaku sudah cukup lama mengenal sosok Gus AMI. ”Gus AMI adalah tokoh yang gigih dan detail dalam menjalankan roda organisasi. Saya mengambil banyak pelajaran yang sangat berpengaruh dalam hidup saya," tuturnya.

Sewaktu menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Gus AMI memperjuangkan pembebasan TKI yang terkena hukuman mati. Selain itu, juga melakukan memoratorium pengiriman TKI. Sekalipun banyak ditentang, namun beliau gigih dengan kebijakan ini,” imbuhnya.

Peristiwa lainnya, kata Faisol, adalah ratifikasi konvensi PBB tentang Tenaga Kerja Indonesia untuk melindungi tenaga kerja Indonesia di luar negeri. ”Inilah salah satu kekuatan Gus AMI dalam mendorong kebijakan yang baik, melalui lobi, komunikasi, dan lainnya,” kata dia.***

Editor: Alfin Pulungan

Tags

Terkini

Terpopuler