Haji Misbach Jalan Panjang Menuju Keadilan

- 6 Maret 2023, 16:00 WIB
Haji Misbach Jalan Panjang Menuju Keadilan.
Haji Misbach Jalan Panjang Menuju Keadilan. / /

Haji Misbach lahir pada 1896 di Kauman, Surakarta. Anak yang lahir dari keluarga kaya raya dan hidup berkecukupan, membuat dirinya menimpa ilmu di pesantren. Latar belakang pendidikan tersebut yang membuat dirinya sebagai seorang yang religius dan memiliki pemikiran yang modern.

Mansour Fakih dalam bukunya Agama dan Masyarakat di Era Kolonialisasis menyebutkan Haji Misbach merupakan sosok yang revolusioner, usai dirinya pulang dari tanah suci. Ia lantas bergabung di Sarekat Islam (SI), pada 1912. Ia tertarik dengan gerakan Islam anti kolonialisme atas Islam yang diusung SI.

Dalam perjalannya, Misbach aktif di berbagai organisasi pergerakan, mulai SI, Sarekat Hindia (SH), Sarekat Rakyat, hingga Partai Komunis Indonesia.

Membaca pemikiran dan perjuangan politik Haji Misbach dengan kacamata masa kini dapat dipastikan akan menimbulkan kontroversi. Hal itu wajar saja sebab hegemoni politik telah menyampaikan kekayaan intelektual Islam dengan memberikan label-label untuk mendisiplinkan sejarah pemikiran Islam yang kaya untuk menopang hegemoni politik.

Baca Juga: Top Banget! Ini 6 Rekomendasi Sekolah SMP di Bekasi, Cek Daftarnya

Teologi Islam Untuk Keadilan Sosial

Hubungan antara Islam dan Sosialisme sebetulnya sudah berumur panjang di Indonesia. Anonim dalam sebuah penelitiannya Collected Works 1997 mengatakan gerakan pembebasan di Indonesia lebih tua ketimbang gerakan teologi pada tahun 1960 an di Amerika Latin.

Hal tersebut membuktikan bahwa gerakan perlawanan terbesar di Indonesia pada jaman kolonial Serikat Islam, menjadi "Rahim" kelahiran kader sosialis yang kemudian mendirikan PKI. Dan menjadi cikal bakal pemikiran Haji Misbach.

Misbach kemudian mencoba menggunakan analisis Marxisme untuk memahami realita sosial yang ada di Hindia dan Belanda. Ia kemudian menyadari bahwa kapitalisme dan kolonialisme Belanda adalah penyebab utama kesengsaraan rakyat Indonesia.

Runandi dalam sebuah artikelnya yang berjudul Study and Advencement Of Civol Society menyebutkan akhirnya Haji Misbach kemudian mengebolarisikan antara komunisme dan ajaran Islam. Menurutnya Islam dan Komunisme sama-sama bertujuan membebaskan rakyat dari ketertindasan akibat Kolonialisme dan Kapitalisme.

Halaman:

Editor: Bustamil Arifin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x