P2G Beri 5 Alasan Kemdikbudristek Harus Batalkan Asesmen Nasional 2021 Saat Covid-19

- 29 Juli 2021, 14:03 WIB
P2G Beri 5 Alasan Kemdikbudristek Harus Batalkan Asesmen Nasional 2021 Saat Covid-19
P2G Beri 5 Alasan Kemdikbudristek Harus Batalkan Asesmen Nasional 2021 Saat Covid-19 /Kemendikbudristek/

Baca Juga: Indonesia Impor Industri Makanan Halal, Wapres: Harusnya Kita Jadi Produsen

"Wajar saja, sebab kondisi pembelajaran siswa masih sangat terkendala banyak keterbatasan selama PJJ, PJJ tak efektif, serapan materi oleh siswa hanya 30-40%, banyak kendala dialami siswa selama belajar, pelatihan guru yang timpang selama pandemi: hanya mengakomodir guru yang punya akses gawai, laptop, dan internet. Guru yang tak ada akses tak akan terjamah padahal mereka butuh perhatian ekstra," papar Kepala Bidang Advokasi P2G, Iman Zanatul Haeri.

Iman melanjutkan, perihal Survei Karakter juga sudah dilakukan dalam AKSI. Sedangkan Survei Lingkungan Belajar juga tiap tahun dibuat Kemendikbudristek, diisi oleh sekolah melalui format Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dan Peta Mutu Pendidikan (PMP).

Karena EDS ini dibuat pemerintah, tentu sekolah akan mengisi dengan jawaban yang baik-baik saja. Potensi masalah baru akan timbul.

Baca Juga: MU Harus Puas Melawan Brentford dengan Skor Imbang

Survei Karakter dan Lingkungan Belajar juga akan bernasib sama, yaitu sekolah: Guru dan Siswa berlomba mengisi survei dengan jawaban yang positif-positif, agar sekolah mereka dilabeli baik bahkan sangat baik oleh Kemendikbudristek.

"Jadi, praktik Survei Karakter dan Lingkungan Belajar berpotensi mendorong guru dan siswa menjawab survei dengan tidak jujur. Demi baiknya profil sekolah di mata pemerintah," sambung Iman.

Iman menambahkan, sekolah dan Dinas Pendidikan (Pemda) pasti tidak mau juga menggadaikan nama baik sekolahnya di mata pemerintah pusat. Karena hanya sekedar survei, ya isi saja dengan yang baik-baik, begitu prinsipnya.

"Survei Lingkungan Belajar dan Survei Karakter tidak akan memotret secara komprehensif dan otentik ekosistem sekolah. Sepanjang metode yang digunakan Kemdikbudristek itu-itu saja," kata guru SMA di Jakarta ini.

Baca Juga: Mengenal Song Kang , Pria Selembut Kupu-Kupu Dalam Drama 'Neverthless'

Halaman:

Editor: Rahman Sugidiyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah