Indonesia Impor Industri Makanan Halal, Wapres: Harusnya Kita Jadi Produsen

- 29 Juli 2021, 12:45 WIB
Wakil Presiden RI, KH. Ma'ruf Amin, mengatakan harusnya Indonesia mampu menjadi produsen makanan halal, bukan malah impor.
Wakil Presiden RI, KH. Ma'ruf Amin, mengatakan harusnya Indonesia mampu menjadi produsen makanan halal, bukan malah impor. /Jurnal Soreang/Pikiran Rakyat

Pedoman Tangerang - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyayangkan Indonesia yang masih mengimpor makanan halal untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

“Jangkan sebagai produsen dan pemain global. Untuk pemenuhan kebutuhan domestik saja kita masih harus impor,” kata Wapres RI di acar Konferensi Ekonomi, Bisnis, dan Keuangan Islam Nusantara di Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara secara daring pada Rabu, 28 Juli 2021.

Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia yang cukup besar membelanjakan produk halal. Yakni mencapai 173 miliar dollar AS atau 12,6% dari pangsa pasar produk makanan halal dunia.

Baca Juga: Pengamat: Jangan Cepat Menjuluki Ma'ruf Amin 'The King of Silent'

“Indonesia justru menjadi konsumen terbesar produk halal terbesar di dunia dibandingkan negara mayoritas muslim lainnya,” ungkap Ma’ruf Amin.

Indonesia bahkan belum mampu mengoptimalkan potensi yang ada dalam meningkatkan ondustri halal dalam negeri. Seharusnya Indonesia dapat memanfaatkan potensi tersebut dalam industri produk halal sebagaimana yang dilakukan Malaysia.

“Kita bahkan belum mapu memanfaatkan potensi yang ada secara optimal seperti Malaysia. Bahkan Brazil dengan msayarakat muslim minoritas mampu memnjadikan dirinya sebagai produsen makanan halal terbesar di dunia,” jelasnya.

Merujuk pada Global Islamic Report Tahun 2019, Brazil memiliki nilai ekspor produk makanan dan minuman halal terbesar di dunia yang mencapai 5,5 miliar dolar AS.

Baca Juga: Tabah Meski Dijuluki 'The King of Silence', Ma'ruf Amin Tak Pernah Sewa Buzzer

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah