Yuk Mengenal Perbedaan Wayang Kulit Versi Solo dan Jogja

- 3 Juli 2021, 11:40 WIB
PEGELARAN kesenian tradisional Wayang Kulit Indramayu menampilkan Ki Dalang Didi Rohendi dari Indramayu
PEGELARAN kesenian tradisional Wayang Kulit Indramayu menampilkan Ki Dalang Didi Rohendi dari Indramayu /heriyanto/

Tim Pedoman Tangerang menghimpun beberapa perbedaan wayang kulit versi Surakarta dan Jogjakarta, kenapa yang dibahas hanya gagrak Surakarta dan Jogja?

Jawabannya karena yang sering muncul di TV dan dikenal para penonton adalah wayang gagrak Surakarta dan gagrak Jogjakarta.

Baca Juga: Hasil Copa America Brasil 1 vs 0 Chile, Gol Tunggal Pacqueta Bawa Tim Samba ke Semi Final

Ciri wayang kulit gaya Yogyakarta itu, kakinya seperti orang menari, kata seorang iIlustrator wayang kulit gaya Yogyakarta, Mulyantara (55). 

Menurutnya, kaki belakang wayang gaya Yogyakarta posisinya berjingkat (jinjit). Jari-jari kakinya mengembang ke bawah.

Jenis wayang gagahan kaki depan lebih mengembang, tubuhnya gemuk dari tangan sampai jari kaki, Jadi lebih panjang dibanding wayang kulit purwa gaya Surakarta.

Baca Juga: KABAR DUKA: Rachmawati Soekarnoputri Wafat Akibat Covid-19

Perbedaan wayang kulit Bima (Bratasena) gagrak Jogja (kiri) dan Surakarta (kanan) terlihat versi Jogja lebih gempal dan gagah
Perbedaan wayang kulit Bima (Bratasena) gagrak Jogja (kiri) dan Surakarta (kanan) terlihat versi Jogja lebih gempal dan gagah

Dikutip Pedoman Tangerang dari Kluban Net, Menurut Mulyantara, wayang gaya Yogyakarta lebih gagah, ekspresi dan dinamis.

Sunggingan siten-siten atau tanah yang menghubungkan kaki depan dan belakang, warnanya merah polos.

Halaman:

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah