Fidel Castro, Kiri dan Bentuk Manifestasi Perlawanan Imperialisme di Palestina

- 15 Mei 2021, 09:37 WIB
Diego Armando Maradona dan mendiang Presiden Kuba Fidel Castro saat bertemu pada di Havana pada 27 Oktober 2005. Kedua tokoh meninggal dunia dalam tanggal yang sama, 25 November.
Diego Armando Maradona dan mendiang Presiden Kuba Fidel Castro saat bertemu pada di Havana pada 27 Oktober 2005. Kedua tokoh meninggal dunia dalam tanggal yang sama, 25 November. /Antara News

Tapi, bersimpati kepada kaum Yahudi bukan lantas membuat Castro bisa memaklumi apapun yang dilakukan oleh Israel, terutama terhadap bangsa Palestina. Dukungan nyatanya kepada Palestina menunjukkan bahwa Castro adalah seorang komunis yang anti penindasan tanpa pandang bulu.

”Mengapa pemerintah negara ini (Israel) berpikir bahwa dunia akan tahan terhadap genosida yang mengerikan itu? Apa yang sedang mereka lakukan terhadap rakyat Palestina?" sergah Castro dalam tulisannya yang dimuat di surat kabar resmi Partai Komunis Kuba.

Baca Juga: 3 Kejadian Besar Penyebab Semakin Buruknya Konflik Israel-Palestina

Bagi sejumlah kalangan, barangkali agak aneh melihat seorang tokoh merah seperti Fidel Castro rela pasang badan untuk Palestina yang mayoritas rakyatnya memeluk Islam. Namun, bagi Castro, ini bukan persoalan agama atau pertentangannya dengan idealisme tertentu. Ini adalah murni tentang kemanusiaan.

Kini, Fidel Castro telah tiada. Komandan komunis Kuba yang amat dibenci Amerika Serikat itu pergi begitu saja dengan meninggalkan serangkaian jejak yang sebenarnya masih menyisakan pro dan kontra. Selamat berjuang di sana.***

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah