Pedoman Tangerang - Simak Profil Al-Kindi filsuf muslim pertama dari periode klasik yang mempelopori penerjemah dan memperkenalkan tulisan Yunani kepada dunia Islam.
Al-Kindi memiliki nama lengkap Abu Yusuf Ya'qub bin Ishaq bin Sabbah bin Imran bin Qais al-Kindi.
Melansir buku Aliran dan Teori Filsafat Islam Al-Kindi ialah keturunan orang terkenal di sukunya.
Kekeknya yang bernama Al-Ash'ats bin Qais dianggap sebagai salah seorang sahabat Rasulullah Saw. Sementara ayahnya yang bernama Ishaq as-Sabbah pernah menjabat sebagai Emir Kufah pada masa pemerintahan Al Mahdi dan Ar-Rasyid dari Dinasti Abbasiyah.
Al-Kindi hidup pada lima Khalifah dari Dinasti Abbasiyah dibawah kepemimpinan Al Amin, Al Makmun, Al Mu'tashim, Al Watsiq dan Al Mutawakkil.
Dengan demikian Al-Kindi hidup dalam masa keemasan Islam.
Baca Juga: Al-Ghazali Ihya Ulumuddin dan Paul Ricoeur Interpretation Theory
Masa kejayaan Islam di Baghdad dimulai sejak era Khalifah Al Mansur dan mencapai puncaknya pada era Harun ar-Rasyid dan Al Makmun.
Keilmuan yang begitu berkembang pesat pada masa itu, membuat Al-Kindi turut aktif dalam gerakan penerjemahan karya-karya Yunani ke dunia Islam.
Selain menerjemahkan karya-karya Yunani ia juga memperbaiki terjemahan-terjemahan sebelumnya yang dianggap kurang baik.
Berkat keahlian dan keluasan pandangannya tersebut itu, Khalifah al-Makmun mengangkatnya sebagai guru di Baitul Hikmah.
Baca Juga: Pendaftaran Calon Guru Penggerak Tinggal 1 Hari Lagi, Kemendikbud Daftar: Cek Syaratnya Di Sini
Adapun buku yang telah diterjemahkan Al-Kindi antara lain karya Aristoteles dan beberapa pemikir Yunani lainnya.
Di antara karya yang berhasil ia terjemahkan ialah Metaphysica, Poetica and Hermeneutika karya Aristoteles, Geography karya Ptolemy, Isagoge karya Porphyry, dan lain-lain.
Pokok Pikiran Al-Kindi
Al-Kindi adalah seorang filsuf besar pada masanya. Ia tidak hanya alam pemikiran Yunani, tetapi berjasa besar dalam menerjemahkan karya-karyanya ke dalam bahasa Arab.
Oleh karenanya wajar apabila Al-Kindi menjadi inspirasi bagi ilmuan sesudahnya, khususnya dalam bidang filsafat.
Baca Juga: Ingin Jadi Kepala Sekolah? Yuk Segera Daftar Program Guru Penggerak, Ini Besaran Gajinya
Adapun pokok pikiran Al-Kindi adalah sebagai berikut.
1. Filsafat adalah upaya manusia meneladani perbuatan Tuhan sejauh dapat dijangkau oleh kemampuan akal manusia.
2. Filsafat adalah latihan untuk mati. Al-Kindi mengemukakan definisi ini karena menurutnya filsafat ialah latihan yang akan memandu bercerainya jiwa dari badan, serta mematikan hawa nafsu untuk keutamaan.
3. Filsafat adalah pengetahuan manusia tentang dirinya. Bagi Al-Kindi, salah satu fungsi filsafat ialah sebagai upaya manusia untuk mengenal identitas diri. Oleh karena itulah, ia mendedikasikan filsafat sebagai pengetahuan manusia tentang dirinya.
Karya-karya Al-Kindi
Berikut ini ialah beberapa karya Al-Kindi yang terkenal dan telah banyak menginspirasi para pemikir sesudahnya:
1. Fi al-Falsafah al-ula
2. Al-Hasis apa Ta'alim al-Falsafah
3. Maqalah fi al-Aql
4. Al-Hilal lid Daf'il Ahzan
5. Risalah di Ananahnu Jawahir la Ajsaam
6. Fi Ibarah al-Jawami al-Fikriyyah
Selain karya-karya tersebut, Al-Kindi masih memiliki banyak karya yang lain. Ada yang menyebutkan bahwa mencapai 270 kitab.
Namun, sebagian besar karya tersebut hilang. Karya-karya tersebut tidak hanya di bidang filsafat, tetapi di semua ilmu pengetahuan.***